Suara.com - Kementrian Pekerjaan Umum merencanakan pemanfaatan sampah sebagai energi terbarukan yang berguna bagi penanggulangan krisis energi di Indonesia.
"Pemanfaatan sampah untuk energi sudah dilakukan beberapa negara di Eropa, bahkan sudah ada negara seperti Swedia yang 24 persen sumber energinya bersumber dari sampah," kata Endang Setyaningrum, Pejabat Fungsional TPL Madya, dari Kementrian PU, Selasa, (4/3/2014) seperti dikutip dari Antara.
Dia menjelaskan, saat ini, sebanyak 130ribu ton sampah per hari dihasilkan di seluruh Indonesia dan itu bisa menjadi sumber potensi atau sumber pencemaran.
Endang menjelaskan, negara seperti Swedia telah mengimpor sampah dari beberapa negara, di mana sampah tersebut kemudian diolah dengan baik dan dijadikan energi untuk menghasilkan listrik.
"Dengan jumlah sampah di Indonesia sebanyak 130ribu ton per hari, jika saja setengah dari jumlah sampah tersebut adalah sampah organik, maka itu bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi yang cukup potensial," tuturnya.
Namun, lanjutnya, permasalahan yang ada selama ini masih banyak kota di Indonesia yang kekurangan biaya untuk operasional TPA . Kemudian kapasitas institusi pengelola dan SDM yang masih kurang.
"Belum lagi masalah masih kurangnya pemahaman proses daur ulang sampah oleh masyarakat. Ini yang membuat permasalahan sampah di setiap negara, terutama di Indonesia menjadi masalah yang kursial," katanya.
Endang menambahkan, Kementerian Pekerjaan Umum pada tahun ini juga menyiapkan anggaran sebesar Rp650 miliar untuk mengatasi sampah di dalam negeri ini. Alokasi dana tersebut akan digunakan untuk membangun infrastruktur tempat pembuangan sampah akhir (TPA). Selain itu Kementerian PU juga akan membuat sistem jaringan sanitasi yang bersih. Tujuannya untuk mengatasi terutama di daerah aliran air.