Saham Telekomunikasi Picu Kenaikan Indeks Saham Regional

adminDoddy Rosadi Suara.Com
Selasa, 25 Februari 2014 | 12:18 WIB
Saham Telekomunikasi Picu Kenaikan Indeks Saham Regional
Ilustrasi: (sxc.hu)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah ditutup melemah kemarin, bursa di kawasan Asia kembali memasuki area hijau dan mencapai titik tertinggi dalam satu bulan bulan terakhir. Indeks MSCI Asia Pasifik naik 0,6 persen pada sesi pembukaan perdagangan Selasa (25/2/2014) pagi. Kenaikan indeks dipicu oleh saham di sektor telekomunikasi.

Rencana SoftBank Corp membeli Line Corp yang memproduksi aplikasi layanan pesan Line memberikan sentiment positif terhadap saham-saham sektor telekomunikasi.

“Selama aliran informasi seputar pembelian Line masih masuk akal, maka harga saham kemungkinan akan terus naik,” kata Shane Oliver, analis dari AMP Capital Investor.

Rencana pembelian Line Corp membuat saham SoftBank melonjak 3 persen dan menjadi saham dengan kenaikan terbesar di pasar saham di Tokyo. Indeks Topix juga ikut terangkat 0,8 persen. Hal yang sama juga dialami Samsung Electronics Co yang sahamnya meningkat 0,8 persen setelah memperkenalkan produk terbarunya Galaxy S5.

Di Hongkong, indeks Hang Seng bergerak naik 0,4 persen. Kenaikan indeks dipicu kenaikan saham Tencen Holdings Ltd yang melonjak 1 persen.  Sedangkan indeks Hang Seng China Enterprise juga naik 0,9 persen dan indeks Shanghai Composite juga terangkat 0,4 persen.

Di Jakarta, Indeks Harga Saham Gabungan justru bergerak turun. Pada sesi pembukaan perdagangan pagi tadi, IHSG anjlok 25,54 poin (0,5%) ke level 4.598,032. Investor masih mengambil keuntungan dengan melakukan aksi jual. Volume perdagangan 1,2 miliar lot dengan nilai Rp1,2 triliun. Ada 125 saham yang turun, 86 saham naik dan 64 saham stagnan.

Saham-saham yang berhasil bergerak naik antara lain Trada Maritime, Lippo Cikarang dan Vale Indonesia. Sedangkan saham yang turun antara lain Astra Internasional, Telekomunikasi Indonesia dan PT Timah. (Bloomberg/RTI)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI