Suara.com - Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral yang tergabung dalam G20 tidak memberikan sentiment negative kepada indeks pasar modal di kawasan Asia.
Pada sesi pembukaan perdagangan Senin (24/2/2014), indeks saham di Cina dan Hongkong anjlok 1,9 persen. Sedangkan indeks MSCI Asia Pasifik juga turun
Penurunan terjadi karena naiknya harga property di Cina, jatuhnya harga baja serta melemahnya mata uang won terhadap mata uang regional. Selain itu, melonjaknya harga gas alam ke titik tertinggi dalam lima tahun terakhir juga menimbulkan kekhawatiran.
Harga gas naik 6,41 dolar Amerika per BTU (British thermal units). Itu merupakan angka tertinggi sejak Desember 2008. Sedangkan nilai mata uang Korea Selatan, Won mencapai titik terendah dalam 2,5 tahun terakhir.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia dibuka menguat 5,548 poin (0,119 persen ) ke posisi 4.651,701. Volume perdagangan saham 1,06 miliar dengan nilai transaksi Rp1,1 trilun. Sebanyak 140 saham naik, 73 saham turun dan 76 saham stagnan.
Sejumlah saham yang naik antara lain Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri dan PT Timah. Sedangkan saham yang turun antara lain Astra International, Gudang Garam dan PT Adhi Karya. (Bloomberg/RTI)