Suara.com - Toyota Motor Corp, perusahaan otomotif terbesar di Jepang tengah mempertimbangkan permintaan Serikat Pekerja untuk menaikkan gaji karyawan. Negosiasi antara manajemen dengan serikat pekerja masih berlangsung.
Salah satu pejabat senior di Toyota Motor Corp, Naoki Miyazaki mengatakan, meningkatnya perekonomian Jepang serta perlunya menggenjot pengeluaran pribadi akan menjadi topik yang dibahas dalam pertemuan dengan serikat pekerja.
Bulan ini, Toyota Motor Corp melaporkan kenaikan laba dan memprediksi hingga 31 Maret nanti akan meraih 1,9 triliun yen. Kebijakan ekonomi yang dijalankan Perdana Menteri Shinzo Abe yang dikenal dengan Abenomics berhasil membuat yen melemah. Pelemahan yen membuat pendapatan perusahaan otomotif dari ekspor mobil ke luar Jepang semakin besar.
Abe juga sudah meminta sejumlah perusahaan untuk menaikkan gaji karyawan untuk mengimbangi kenaikan kebutuhan hidup. Serikat Pekerja Toyota yang terdiri dari lebih dari 50.000 karyawan tengah bernegosiasi untuk meminta kenaikan gaji pokok 4.000 yen atau sekitar Rp500.000 per bulan.
Selain itu mereka juga meminta bonus 6,8 kali gaji atau sekitar 2,44 miliar yen. Keputusan akhir terkait permintaan Serikat Pekerja itu akan diumumkan pada Maret nanti. Permintaan kenaikan gaji dilakukan karena pertumbuhan ekonomi Jepang yang meningkat serta penerimaan pajak negara yang juga naik.
Tahun lalu, Toyota memberikan bonus sebesar 2 miliar yen dan menjadi bonus terbesar dalam lima tahun terakhir. Pada 2008, Toyota memberikan bonus sebesar 2,5 miliar yen. (Bloomberg)