Suara.com - Pemerintah diminta segera menuntaskan pembangunan jalan tol trans kawasan yang ada di seluruh Indonesia. Pembangunan tol trans kawasan diyakini akan memberikan kontribusi besar bagi perekonomian daerah dan kawasan setempat.
Berdasarkan data-data pemerintah saat ini terdapat 5 pembangunan jalan tol trans kawasan yang direncanakan pemerintah. Pertama, pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera yang menghubungkan Provinsi Lampung hingga Aceh, dengan jarak sepanjang 2.737,2 kilometer (km). Proyek ini, ditargetkan selesai pada tahun 2025, dengan total biaya investasi sebesar Rp 350 triliun.
Kedua, pembangunan Jalan Tol Trans Jawa yang meliputi 12 ruas tol dari Jakarta hingga Surabaya, dengan total panjang 752,784 km. Total biaya investasinya diperkirakan mencapai Rp 320 triliun.
Ketiga, pembangunan Jalan Tol Trans Kalimantan yang melewati empat provinsi di Kalimantan, sepanjang 3.300 km. Biaya investasinya diperkirakan mencapai 500 triliun.
Keempat, pembangunan Jalan Tol Trans Sulawesi yang direncanakan melintasi laut, sepanjang 2.000 km, dengan perkirakan investasi sebesar US$ 270 juta.
Kelima, pembangunan Jalan Tol Trans Papua sepanjang 3.000 km yang meliputi 11 ruas jalan di seluruh Papua. Nilai investasinya diperkirakan mencapai Rp 15 triliun.
“Secara total, kami memperkirakan kebutuhan dana investasinya mencapai Rp 1.500 triliun. Ini angka investasi yang sangat besar dengan agregat dan multiplier effects yang juga sangat besar. Perkiraan kami, dampak multiplier-nya mampu mendongkrak ekonomi hingga 4-5%,” ungkap anggota DPR dari Partai Golkar, Hetifah, dalam siaran pers, Rabu (19/2/2014).
Ia mengatakan, percepatan pembangunan jalan tol trans kawasan tersebut dipastikan mendongkrak perekonomian dan pertumbuhan daerah serta kawasan yang dilalui jalan tol trans itu. Sebab akses keluar dan masuk daerah itu terbuka luas bagi masuknya investasi.
Pembangunan jalan tol trans kawasan itu juga memiliki multiplier effects bagi sektor-sektor ekonomi lainnya. Sehingga, secara signifikan pembangunan jalan tol trans kawasan berkontribusi besar bagi perekonomian nasional.