Suara.com - Bandara Adi Soemarmo di Solo dan Bandara Adi Sutjipto di Yogyakarta baru akan dibuka lagi, Rabu (19/2/2014). Perpanjangan penutupan dua bandara itu pasca erupsi Gunung Kelud dituangkan dalam dua Notice to Airman (Notam) yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral (Dirjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kapuskom Publik Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan, belum dibukanya dua bandara tersebut dikarenakan masih dilakukan pembersihan terhadap landasan pacu, terminal dan sejumlah peralatan seperti radar dan alat-alat navigsi lainnya.
Ia menyebutkan, berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan Senin (17/2) sore, disimpulkan bahwa kedua bandara itu, yakni Adi Soemarmo maupun Adi Sutjipto, belum dapat dioperasikan karena disana sini debu vulkanik akibat erupsi gunung Kelud masih cukup banyak.
Hasil evaluasi ini telah dilaporkan ke Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya NOTAM pada dua bandara tersebut.
"Kalau soal udara di dua kota tersebut sudah clear, tidak ada masalah. Justru persoalannya ada di bandaranya itu sendiri yang belum siap," jelas Bambang seperti dilansir dari laman Setkab.go.id.
Atas nama Kementerian Perhubungan, Bambang S Ervan menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Yogyakarta dan Solo karena perpanjangan penutupan kedua bandara. Ia menegaskan, perpanjangan penutupan kedua bandara tersebut semata-mata untuk memastikan faktor keselamatan penerbangan.