Suara.com - Perusahaan investasi Morgan Stanley memprediksi nilai tukar rupiah akan menguat di akhir tahun di posisi Rp 11.800. Salah satu syarat agar rupiah bisa menguat adalah Jokowi menang dalam pemilu Presiden, Juli nanti.
Jokowi adalah Gubernur DKI Jakarta yang merupakan kader dari PDI Perjuangan. Sejumlah survey juga menempatkan Jokowi sebagai kandidat kuat untuk menjadi Presiden. Namun, PDI Perjuangan masih belum memutuskan calon yang akan diusung pada pilpres nanti.
Perusahaan investasi lain yaitu Maybank memprediksi akan menguat lebih tinggi lagi yaitu Rp 11.300 di akhir tahun apabila Jokowi menjadi Presiden.
“Ketidakpastian politik akan menurun apabila calon yang maju mempunyai pikiran yang reformis,” ujar ekonom dari ING Groep NV, Joey Cuyegkeng.
Semakin membaiknya perekonomian nasional juga membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika semakin menguat.
“Investor juga bertaruh bahwa Jokowi akan maju dalam pemilu Presiden,” kata analis dari PT Ashmore Asset Management Indonesia, Arief Wana.
Pagi tadi, rupiah naik 1 persen ada berada di posisi Rp 11.840 per dolar Amerika. Itu merupakan posisi tertinggi sejak 3 Desember lalu. Di sepanjang minggu ini, rupiah juga naik 2,5 persen atau kenaikan terbesar dalam satu minggu sejak Oktober 2013.(Bloomberg)