Presiden Jokowi Beberkan Alasan Tutup Telegram

Senin, 17 Juli 2017 | 05:44 WIB
Presiden Jokowi Beberkan Alasan Tutup Telegram
Presiden Jokowi dalam acara Akademi Bela Negara Partai Nasdem di Jakarta. [Foto Laily Rachev - Biro Pers Setpres]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa pemerintah menutup Telegram karena aplikasi tersebut dianggap dapat dimanfaatkan sebagai jalur komunikasi untuk hal-hal yang berkaitan dengan terorisme.

"Pemerintah kan sudah mengamati lama dan kita, negara ini mementingkan keamanan negara, keamanan masyarakat, oleh sebab itu keputusan itu dilakukan," kata Presiden kepada wartawan seusai memberikan kuliah umum pada pendidikan Akademi Bela Negara Partai Nasdem di Jakarta, Minggu siang (16/7/2017).

Presiden mengatakan, pemerintah mendeteksi adanya ribuan aktivitas komunikasi antar negara dalam aplikasi tersebut yang mengarah kepada aktivitas terorisme.

Baca Juga: Blokir Telegram, Pengamat Sebut Pemerintah Gagal Paham

Saat ditanya wartawan bahwa Telegram telah mengklaim menutup akun-akun yang berkaitan dengan terorisme. "Kenyataannya masih ada ribuan yang lolos," ujar Presiden.

Presiden juga mengatakan bahwa kerja sama antara Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan perusahaan aplikasi media sosial dan layanan pesan instan telah dilakukan untuk memberantas akun-akun terorisme. Sehingga langkah pemblokiran Telegram tidak akan diikuti dengan penutupan media sosial yang lain.

"Tidak (pemblokiran media sosial lainnya). Tidak," ucap Presiden dengan tegas.

Presiden juga menjelaskan masih banyak aplikasi lain yang masih dapat digunakan masyarakat untuk berkomunikasi. "Kita lihat masih banyak aplikasi-aplikasi yang lain yang bisa digunakan," ucap Presiden.

Baca Juga: Kenapa Teroris Gunakan Aplikasi Telegram, Ini Jawabannya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI