Suara.com - Google kembali menghadirkan doodle (modifikasi logo) spesial di laman depannya hari ini, Kamis (22/6/2017). Tepatnya, kali ini situs pencari tersebut menghadirkan lagi doodle interaktif yang dapat diutak-atik atau dimainkan.
Di bagian awal, Google menulis bahwa doodle kali ini dibuat dalam rangka peringatan hari ulang tahun ke-117 Oskar Fischinger. Siapa dia? Lalu, apa istimewanya doodle hari ini?
Oskar Wilhelm Fischinger, nama lengkap tokoh itu, adalah seorang pelukis yang juga animator andal era awal --jauh sebelum komputer apalagi grafis digital digunakan. Dia tercatat telah membuat lebih dari 50 film pendek dan melukis lebih dari 800 karya, yang sebagian besar disimpan di museum, galeri maupun jadi barang koleksi di berbagai belahan dunia.
Sosok berkebangsaan Jerman-Amerika yang lahir pada 22 Juni 1900 di Gelnhausen, Jerman, ini dikenal aktif berkarya di periode 1920-1947, di mana separuh di antaranya adalah setelah dia pindah ke Amerika Serikat (AS). Wafat di Los Angeles pada 31 Januari 1967, Fischinger memiliki lima anak dari istrinya Elfriede Fischinger.
Kembali ke doodle yang disajikan Google hari ini, di bagian awal setelah mengklik logo itu sendiri, akan terbaca sebuah kutipan terkenal dari Fischinger.
"Musik tidaklah terbatas pada dunia bunyi. Ada juga (sebentuk) musik yang eksis di dunia visual," ungkap kutipan itu.
Lantas, terbentanglah sebuah layar kosong berlatar gelap. Pengguna Google yang ingin mencoba dipersilakan mengklik di bagian mana saja di layar itu. Lalu layar akan berjalan dan nada tertentu akan terdengar --sekaligus terlihat animasinya-- pada titik yang diklik. Semakin banyak dan bervariasi titik yang diklik, akan semakin terdengar seperti musik bunyinya.
Tak sekadar mengklik dan memilih model dasar animasinya, doodle ini lebih jauh juga menyediakan fitur modifikasi tambahan. Di situ akan bisa dipilih jenis efeknya, nada maupun temponya, serta latar musik yang dimainkan.
Tertarik, atau Anda malah sudah mencobanya? Silakan, cek langsung di laman Google. Sementara itu, bagi yang penasaran dengan karya Fischinger, ini salah satunya berjudul "An Optical Poem" (1938) yang bisa disimak lewat YouTube.