Suara.com - Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat (AS) dikabarkan akan membuat pengumumuman soal perluasan larangan membawa laptop di pesawat.
Pemerinta AS kemungkinan akan melarang kehadiran laptop di pesawat yang berasal dari Eropa. Larangan itu dikabarkan akan berdampak kepada United Airlines, Delta Air Lines, dan American Airlines Group.
Menurut seorang sumber, Departemen Dalam Negeri (DHS) akan bertemu dengan perwakilan industri penerbangan.
Juru bicara DHS Dave Lapan mengatakan bahwa pihaknya belum membuat keputusan hingga saat ini. Namun, dia menegaskan, proses evaluasi keamanan tetap dilakukan.
Sementara itu, Peter Goels, mantan pengawas kemananan tranposrtasi AS, mengatakan perluasan membawa laptop di pesawat akan menambah beban kerja petugas.
"Petugas bandara harus melakukan pemindaian lebih lama. Sangat sulit untuk menemukan kandungan baterai di sebuah barang," ujarnya.
Larangan ini dimulai sejak Maret. Saat itu, AS mengumumkan pembatasan laptop pada penerbangan yang berasal dari bandara, termasuk di UAE, Arab Saudi, Qatar dan Turki. Itu dilakukan karena kekhawatiran bahwa bom tersembunyi dapat dipasang di perangkat elektronik yang dibawa ke pesawat terbang. (Ibtimes)
Larangan Membawa Laptop di Pesawat Diperluas
Jum'at, 12 Mei 2017 | 09:56 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Bertambah Lagi, Korban Tewas Kecelakaan Pesawat Jeju Air Jadi 122 Orang
29 Desember 2024 | 14:24 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Tekno | 14:03 WIB
Tekno | 12:50 WIB
Tekno | 12:29 WIB
Tekno | 12:28 WIB
Tekno | 11:56 WIB
Tekno | 18:41 WIB
Tekno | 16:45 WIB