Suara.com - Google dikabarkan mencari hacker terbaik dan tercerdas sebagai bagian dari perekrutan serangan terbaru. Sayang, lowongan ini dibuka di Australia.
Perusahaan ingin mengisi sejumlah posisi cybersecurity di Australia. Google menganggap untuk tempat terbaik menyewa spesialis keamanan, adalah menawarkannya kepada mahasiswa-mahasiswi.
Namun, langkah yang dilakukan perusahaan raksasa teknologi tersebut cenderung dinilai memperburuk keterampilan IT yang tidak lazim di berbagai instansi pemerintah Australia.
"Saya pikir menemukan orang yang tepat yang memiliki keterampilan bisa meretas ke dalam sistem tapi akhirnya ingin membuatnya lebih aman dan tidak menggunakan keterampilan hal-hal buruk dan bersedia bekerja di sebuah perusahaan perangkat lunak besar, akan sulit ditemukan pada orang-orang baik," ujar ahli keamanan Google Parisa Tabriz kepada ABC Australia, seperti dikutip IB Times.
Baca Juga: Maaf Usai Sesumbar Potong Tentara, Iwan Bopeng Dicaci Maki
Tabriz, yang menjabat sebagai kepala keamanan untuk Google Chrome dan telah bekerja dengan raksasa teknologi tersebut sejak tahun 2007 menambahkan, Sydney sebenarnya menjadi tempat perekrutan yang benar-benar baik untuk beberapa orang keamanan, karena ada universitas yang baik yang benar-benar membantu para profesional keamanan cyber.
Pemerintah bersaing dengan perusahaan swasta dalam pemberian gaji dibandingkan dengan 'pertempuran gravitasi'.
Ini adalah masalah umum bagi pemerintah di seluruh dunia, ketika mencoba untuk menarik orang untuk bekerja, dapat menyediakan gaji dan tunjangan bagi para calon karyawan. Pemerintah Australia tidak berbeda dalam hal ini.
"Jika kita mencoba bersaing pada gaji seperti memerangi penuaan dan gravitasi, kami tidak akan menang," kata Michael Scott, asisten sekretaris untuk cybersecurity, salah satu agen mata-mata terkemuka di Australia, Direktorat Sinyal Australia.
"Saya pikir untuk pemerintah lama telah melihat masalah ini dengan mengatakan kami tidak bisa bersaing secara finansial. Tapi kita bisa bersaing dalam hal kepuasan kerja, akses fenomenal untuk informasi dan teknologi yang beberapa lembaga Pemerintah Federal miliki dan itu tidak bisa didapatkan jika Anda bekerja untuk Commonwealth atau untuk sektor swasta," tuturnya.
Baca Juga: Ada yang Aneh di Dalam Kristal Berusia 60.000 Tahun Ini
Scott juga menjelaskan bahwa salah satu masalah utama lainnya dengan merekrut tenaga cybersecurity terampil adalah proses memakan waktu yang dibutuhkan untuk memberikan calon karyawan dengan izin rahasia.