Teori Arkeolog Ini Temukan Ratusan Piramid yang Hilang

Dythia Novianty Suara.Com
Sabtu, 04 Februari 2017 | 12:29 WIB
Teori Arkeolog Ini Temukan Ratusan Piramid yang Hilang
Ilustrasi Piramid. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Arkeolog Sarah Parcak adalah memungkinkan siapa pun di dunia dengan koneksi internet untuk berpartisipasi dalam menemukan situs arkeologi baru, dan melindungi situs arkeologi rentan dari penjarahan. Menggunakan 1 juta dolar AS atau kisaran Rp13 miliaran, yang didapatkannya saat memenangkan Hadiah TED serta dukungan dari National Geographic Society dan DigitalGlobe.

Ia baru saja diluncurkan GlobalXplorer. Organisasi ini bertujuan untuk melibatkan orang-orang dari semua latar belakang dalam menemukan dan melestarikan situs arkeologi melalui penggunaan citra satelit. Metode tersebut harus, menurut situs GlobalXplorer ini, sudah mendapatkan hasil mengesankan.

"Sejauh ini, teknik Dr. Parcak ini telah membantu menemukan 17 piramida berharga, 3.100 pemukiman ang terlupakan dan 1.000 makam yang hilang di Mesir. Dia juga membuat penemuan penting dalam dunia Viking dan Kekaisaran Romawi. Dengan bantuan ilmuwan di seluruh dunia, ia berharap dapat mengungkap banyak lagi ... Sejauh ini, metode Sarah ini telah terbukti sukses lebih dari 90% dalam memproduksi penemuan penting," tulis di situs resmi tersebut.

Visi Parcak dalam menggunakan teknologi satelit modern memindai dunia untuk memperoleh data archeologically adalah menjanjikan. Dengan kekuatan orang banyak, pasti akan banyak temuan menarik dalam waktu dekat.

Baca Juga: Firefox OS Resmi Gulung Tikar

Saat ini, organisasi ini bekerja terutama di Peru. Mereka mengerjakan situs sejarah yang telah dijarah oleh banyak para penjarah. Salah satu cara GlobalXplorer mencegah penjarahan dengan memungkinkan pengguna untuk mencatat daerah yang tampaknya rentan. Arkeolog berkolaborasi dengan pemerintah Peru, melindungi daerah mereka.

Meskipun begitu, beberapa arkeolog telah mengkritik visi Parcak, dengan alasan bahwa metode analisis citra satelitnya dapat mendorong munculnya penjarahan. Pasalnya, metode tersebut akan dengan sengaja menunjuk mereka ke tempat bersejarah itu.

Namun, kekhawatiran tersebut diperdebatkan, menurut artikel Kristina Killgrove kepada Forbes. Dia menjelaskan, sistem yang dibuat GlobalXplorer dapat melindungi tempat bersejarah tersebut dengan memberikan informasi keliru menginformasikan kepada para penjarah.

GlobalXplorer dipercaa dapat menyembunyikan informasi untuk melindungi dari aksi eksploitasi. [Big Thing]

Baca Juga: Mengulik Asus ZenFone 3 MAX (ZC553KL)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI