Studi: Nenek Moyang Manusia Santap Bayi dan Anak-anak

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 30 Desember 2016 | 17:04 WIB
Studi: Nenek Moyang Manusia Santap Bayi dan Anak-anak
Seorang pengunjung melihat "El Neandertal Emplumado", rekaan wajah spesies manusia purba Neanderthal yang hidup sekitar 50.000 tahun silam di Bumi karya ilmuwan Italia, Fabio Fogliazza (AFP/Cesar Manso).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jauh di dalam gua-gua di Goyet, Belgia para peneliti menemukan bukti-bukti baru bahwa Neanderthal, salah satu spesies manusia purba yang juga nenek moyang manusia modern, ternyata adalah kanibal.

Bukti-bukti itu adalah tulang belulang bayi, seorang anak kecil, dan empat orang dewasa yang masih menyisakan bekas pemotongan dan patahan, yang menunjukkan bahwa sumsum mereka diambil untuk disantap.

"Tak bisa disangkal, kanibalisme pernah dipraktikan di sini," kata Christian Casseyas, arkeolog asal Belgi, seperti dikutip dari AFP, Jumat (30/12/2016).

Berdasarkan analisis, tulang-belulang di Goyet itu berasal dari era menjelang punahnya spesies Neanderthal di Bumi, sebelum mereka digantikan oleh manusia modern atau Homo sapiens. Neanderthal juga diketahui pernah kawin silang dengan Homo sapiens.

Neanderthal diketahui sebagai manusia gua yang punah karena kalah bersaing dengan Homo sapiens. Meski demikian, Neanderthal juga dikenal sebagai spesies yang cerdas dan telah mengenal cara-cara mengurus jenazah dan ritual penguburan.

Tetapi bukti-bukti baru yang ditemukan para arkeolog juga menunjukkan bahwa Neanderthal adalah kanibal yang memakan sesamanya.

Sebelumnya bukti kanibalisme Neanderthal hanya ditemukan di situs purbakala El Sidron dan Zafarraya di Spanyol serta di Moula-Guercy dan Les Pradelles di Prancis.

Gua-gua di Goyet sendiri diyakini telah dihuni oleh manusia purba sejak era Paleolitikum. Penemuan artefak di situs tersebut telah dimulai oleh Edouard Dupont, salah satu perintis studi paleontologi.

Dupont sendiri yang menemukan tulang-belulang itu di Goyet pada 1867. Tetapi penemuan itu hanya disimpan di musem Brussels Institute of Natural Science selama lebih dari satu abad.

Pada 2004 direktur institute tersebut, Patrick Semal, menemukan bahwa beberapa tulang-belulang yang dikumpulkan Dupont sebenarnya adalah milik spesies Neanderthal. Tadinya Dupont mengira tulang-belulang itu milik binatang purba.

Kini sebuah tim internasional yang dipimpin oleh Helena Rougier, arkeolog dari California State University Northridge, Amerika Serikat menunjukkan bahwa tulang-belulang yang dikumpulkan Dupont itu adalah bukti kanibalisme pada spesies Neanderthal.

Pada tulang-belulang itu ada bekas-bekas sayatan yang menunjukkan adanya upaya untuk memisahkan daging dari tulang. Selain itu ada juga bukti bahwa tulang-tulang itu dipatahkan sedemikan rupa agar sumsumnya bisa diambil.

Temuan Rougier ini diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports edisi Juli lalu. (AFP)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI