Ilmuwan: Tahun 2016 Akan Berakhir di Detik 61

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 29 Desember 2016 | 18:43 WIB
Ilmuwan: Tahun 2016 Akan Berakhir di Detik 61
Foto matahari terbenam dari luar angkasa (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tahun 2016 rupanya akan berakhir lebih lama dari biasanya. Menurut para ilmuwan 2016 akan berakhir pada detik 61, karena Bumi berotasi lebih pelan.

Negara-negara yang berpatokan pada Coordinated Universal Time (CUT), seperti Inggris, Irlandia, Islandia, dan beberapa negara di Afrika Tengah, akan menambahkan detik kabisat di penghujung 2016. Dengan kata lain, tahun 2016 akan berakhir di detik 61.

Sementara negara lain akan mengikuti zona waktu mereka sendiri, bukan UTC.

"Dengan detik tambahan atau detik kabisat, waktu akan disesuaikan dengan waktu astronomis, yang memang tidak teratur dan tergantung pada rotasi Bumi. UTC sendiri sangat stabil dan telah mengikuti jam atom sejak 1967," demikian bunyi pernyataan Observatorium Paris seperti dikutip AFP.

Observatorium Paris sendiri adalah markas International Earth Rotation and Reference System Service (IERS), lembaga yang bertugas untuk mensinkronisasi waktu.

Penambahan detik kabisat ini diperlukan karena rotasi Bumi tidak teratur, terkadang lebih cepat atau lebih lambat. Bumi sendiri menurut para ahli berotasi semakin pelan dari waktu ke waktu.

Perubahan kecepatan rotasi Bumi ini dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk di antaranya adalah gaya gravitasi bulan yang menyebabkan gelombang pasang di lautan, yang berpengaruh pada kecepatan putaran Bumi pada porosnya.

REKOMENDASI

TERKINI