Suara.com - Twitter telah menutup akun milik Abu Qatada, seorang pentolan kelompok teroris Al Qaida yang menetap di Yordania dan dua akun lain yang menyuarakan propaganda kelompok tersebut.
Tiga akun yang masing-masing memiliki puluhan ribu follower itu lazimnya berkicau setiap hari dan dinilai sebagai pusat dari propaganda online Al Qaida.
Ketiga akun itu tersebut, menurut Cole Bunzel, pakar ekstremisme dari Princeton University, biasanya membahas tentang Perang Saudara Suriah. Mereka sering mengecam kelompok pesaing, ISIS.
"Menyerang Barat bukan prioritas mereka," kata Bunzel.
Penutupan akun gembong Al Qaida itu, kata Bunzel, menunjukkan bahwa Twitter mulai beralih fokus dari sebelumnya yang getol menutup akun-akun pendukung ISIS.
Twitter sejak pertengahan 2015 telah menutup lebih dari 360.000 akun pendukung ISIS. Kebijakan Twitter ini memaksa para pendukung kelompok terororis tersebut hengkang ke layanan lain, khususnya Telegram.
Belum diketahui apa yang menyebabkan Twitter menutup akun Qatada.
Qatada dideportasi dari Inggris ke Yordania untuk menjalani proses hukum terkait terorisme. Tetapi di Yordania, setelah melalui proses hukum yang panjang, dia dibebaskan dari segala tudingan. Sejak bebas, ia garang menyerang ISIS di media online.
Selain akun milik Qatada, Twitter juga menutup akun Abu Muhammad al-Maqdisi, tokoh yang disebut sebagai ulama garis keras paling berpengaruh saat ini. Ia diyakini sebagai orang dekat pemimpin Al Qaida, Ayman al-Zawahiri.
Twitter Tutup Akun Gembong Al Qaida
Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 27 Desember 2016 | 18:36 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Warganet Temukan Akun Twitter Lady Aurellia Pramesti, Ternyata Pernah Jadi Miss Kidzania hingga Punya Fanbase
16 Desember 2024 | 08:42 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI