Suara.com - Penggantian unit ternyata tidak menutup insiden baterai meledak pada Galaxy Note 7. Kali ini, lantaran perangkat telepon pintar itu mengeluarkan asap, sebuah penerbangan Southwest Airlines 944 dari Louisville ke Baltimore terpaksa dievakuasi.
Semua penumpang dan awak diminta keluar pesawat melalui pintu kabin utama. Juru bicara Southwest Airlines menuturkan kepada The Verge, KamiS (6/10/2016) bahwa insiden ini tidak menimbulkan korban luka.
Kabarnya, ponsel yang berasap itu merupakan produk pengganti dari Galax Note 7, yang dianggap 'aman' oleh pihak Samsung. Brian Green, pemilik Note 7, mengungkapkan bahwa dirinya telah menjadi bagian dari penukar Galaxy Note 7 di toko AT & T pada 21 September lalu.
Hal ini diyakini Green dengan menunjukkan ikon baterai hijau sebagai tanda unit terbaru atau pengganti Galaxy Note 7 yang diklaim Samsung sudah aman.
Menurut pengakuan Green, dirinya telah mematikan telepon seperti yang diminta oleh awak pesawat dan memasukkannya ke dalam saku, kemudian dia mulai merokok. Tidak lama kemudian, dia langsung menjatuhkannya k lantai pesawat dan terlihat asap tebal abu-abu hijau, keluar dari ponsel tersebut.
Rekan Green kembali ke pesawat untuk mengambil beberapa barang-barang pribadi dan mengatakan bahwa ponsel telah terbakar hingga mengenai karpet dan membuat lantai pesawat hangus. Ia mengatakan, kapasitas ponsel itu sekitar 80 persen saat insiden itu terjadi dan ia hanya menggunakan charger nirkabel sejak menerima perangkat.
Saat diminta konfirmasi ke pihak Samsung, ini jawabannya.
"Sampai kami dapat mengambil perangkat, kita tidak dapat memastikan bahwa insiden ini melibatkan Note7 baru. Kami bekerja dengan pihak berwenang dan Southwest sekarang untuk memulihkan perangkat dan mengkonfirmasi penyebabnya. Setelah kami selesai memeriksa perangkat, kita akan menginformasikannya kembali," tutur jur bicara Samsung.
Note 7 milik Green kni berada di tangan unit pembakaran Louisville Pemadam Kebakaran untuk proses penyelidikan. Kini dia telah menggantinya dengan iPhone 7.