Suara.com - Kehidupan dan kepunahan dinosaurus dari muka Bumi masih menjadi misteri hingga saat ini, meski pengetahuan populer mengatakan bahwa hantaman asteroid jutaan tahun silam adalah faktor utama punahnya dinosaurus, sekaligus membuka jalan bagi dominasi mamalia di planet ini.
Tetapi sebuah penelitian terbaru yang diulas dalam jurnal PNAS menunjukkan bahwa bahkan sebelum asteroid menghantam Bumi, spesies dinosaurus sudah mulai punah. Mereka perlahan-lahan hilang karena tak mampu beradaptasi dengan perubahan iklim di Bumi.
Menurut artikel dari riset yang dipimpin oleh Manabu Sakamoto dari Universitas Reading, Inggris itu ditemukan bahwa dinosaurus sudah mulai punah 50 juta tahun sebelum asteroid menghantam Bumi.
"Kami tak berharap akan menemukan hasil ini. Meski dinosaurus pada akhirnya disapu oleh asteroid itu, mereka sebenarnya sudah mulai punah sejak sekitar 50 juta tahun sebelumnya," jelas Sakamoto.
Penelitian-penelitian sebelumnya memang menunjukkan bahwa hantaman asteroid berdiameter 10 kilometer di Bumi pada sekitar 66 juta tahun lalu telah memicu punahnya dinosaurus dari Bumi.
Tetapi dalam risetnya, Sakamoto menemukan hasil berbeda. Ia dan timnya menganalisis fosil dinosaurus dari yang berusia sekitar 231 juta tahun - yang diyakini sebagai periode awal munculnya reptil raksasa tersebut - sampai pada fosil yang berasal dari era kepunahan dinosaurus.
Hasilnya ditemukan bahwa pada awalnya dinosaurus berkembang dengan sangat cepat. Tetapi di sekitar 160 juta tahun silam, perkembangan itu mulai surut dan berujung pada punahnya binatang itu pada sekitar 120 juta tahun silam.
Apa penyebabnya?
Sakamoto mengatakan bahwa pada periode 230 juta tahun lalu, Bumi adalah tempat yang sempurna bagi dinosaurus yang baru muncul. Suhu Bumi ketika itu masih hangat, dari kutub hingga khatulistiwa. Tak heran jika selama 100 juta tahun berikutnya, Bumi dikuasai dinosaurus.
Tetapi seiring semakin dinginnya suhu Bumi, yang menyebabkan pergeseran permukaan laut, dinosaurus mulai tertekan. Sebaliknya mamalia, yang juga muncul di masa yang hampir bersamaan, justru bisa beradaptasi lebih baik ketimbang binatang bertubuh raksasa itu.