Suara.com - Secarik kertas berisi menu makanan di restoran Titanic, kapal pesiar mewah yang karam di pelayaran perdananya tahun 1912 silam, kini dilelang. Menu yang dibawa oleh seorang penumpang selamat itu diperkirakan bakal laku terjual hingga 50.000 hingga 70.000 Dolar.
Menu tersebut, bersama dua artefak lain yang diambil dari sekoci penyelamat nomor 1, dilelang oleh rumah lelang Lion Heart Autographs, New York, pada tanggal 30 September lalu. Pelelangan itu digelar bertepatan dengan 30 tahun penemuan Titanic di dasar Samudera Atlantik.
Abrahan Lincoln Salomon, si pemilik menu, adalah salah satu penumpang kelas satu Titanic yang menaiki sekoci penyelamat nomor 1. Sekoci tersebut dijuluki sebagai "Money Boat" atau "Sekoci Jutawan" oleh pers. Pasalnya, beredar isu bahwa para penumpang di sekoci tersebut menyuap tujuh kru agar buru-buru mendayung sekoci tersebut menjauh dari Titanic yang meluncur ke dasar laut dan tidak menolong penumpang lainnya.
Menu itu sendiri berisi daftar makanan yang disajikan di restoran Titanic. Di bagian belakang lembaran menu tersebut ada tandatangan penumpang kelas satu lainnya, Isaac Gerald Frauenthal, yang naik sekoci penyelamat lainnya. Diyakini bahwa keduanya makan siang bersama sebelum Titanic tenggelam.
Selain lembaran menu, Salomon juga membawa tiket layanan kamar mandi ala Turki di atas Titanic. Tiket itu bertuliskan nama tiga dari lima penumpang kelas satu yang naik Sekoci nomor 1 bersamanya. Tiket ini diperkirakan terjual 7.500 hingga 10.000 Dolar.
Artefak ketiga yang turut dilelang adalah sebuah surat yang ditulis oleh Mabel Francatelli kepada Salomon, enam bulan setelah tragedi tenggelamnya Titanic. Mabel juga naik Sekoci nomor 1 bersama atasannya, perancang busana aristokratis, Lucy Duff-Gordon serta suaminya Lord Cosmo Duff-Gordon. Diduga, mereka juga turut menyuap para kru untuk segera membawa mereka pergi meski sebenarnya sekoci itu muat untuk 40 orang. Surat tersebut diprediksi akan terjual 4.000 hingga 6.000 Dolar.
Keluarga Duff, satu-satunya pihak yang bersaksi atas bencana tersebut, dibebaskan dari tuduhan suap oleh Komisioner Kapal Tenggelam Inggris. (News.com.au)