Suara.com - Sebuah pengadilan tinggi di New Delhi melarang produsen telepon seluler pintar Xiaomi menjual produk-produknya di India, demikian dilaporkan oleh Times of India, Rabu (10/12/2014).
Pelarangan itu dipicu oleh sengketa hak paten, setelah Ericsson India menggugat perusahaan Cina tersebut atas dugaan pelanggaran hak paten.
Dalam putusan yang dibacakan Senin (8/12/2014), pengadilan New Delhi menyatakan bahwa Xiaomi tidak boleh menjual, beriklan, memproduksi, atau mengimpor perangkat-perangkatnya yang terkait dalam sengketa paten dengan Ericsson, ke India.
Sebelumnya Ericsson juga menggugat produsen ponsel lokal India, Micromax, karena masalah paten. Akibatnya pengadilan New Delhi memerintahkan Micromax membayar royalti sebesar 1 persen dari harga setiap produknya yang terjual ke Ericsson.
Sementara dalam pernyataan resminya kepada TechCrunch, Erricson mengatakan bahwa keputusan untuk menggugat Xiaomi adalah langkah terakhir yang diambil setelah perusahaan Cina itu mengabaikan upaya untuk berkomunikasi selama tiga tahun.
Adapun Xiaomi, yang mengaku belum menerima pemberitahuan dari pengadilan, mengatakan bersedia untuk membicarakan masalah itu dengan Ericsson.
"India adalah pasar yang sangat penting bagi Xiaomi dan kami akan bekerja sama dengan hukum di India. Lebih lanjut, kami sangat terbuka untuk bekerja sama dengan Ericsson untuk menyelesaikan masalah ini," bunyi pernyataan Xiaomi.
Xiaomi mulai berjualan di India pada Juli lalu dan kini sudah menjual produknya di tujuh negara Asia, termasuk di Indonesia. Sudah sekitar 60 juta smartphone Xiaomi yang terjual tahun ini.
Ponsel Xiaomi Dilarang Dijual di India
Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 11 Desember 2014 | 13:10 WIB

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Antrean Mengular Warnai Penjualan Perdana Xiaomi 15 Series
15 Maret 2025 | 17:08 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Tekno | 10:59 WIB
Tekno | 08:49 WIB
Tekno | 08:35 WIB
Tekno | 21:41 WIB
Tekno | 19:03 WIB
Tekno | 18:00 WIB