Suara.com - Harley Davidson, produsen motor besar kebanggaan Amerika Serikat (AS), meminta Presiden AS Donald Trump membatalkan rencana kunjungan ke pabrik Harley di Milwaukee.
Permintaan itu dilayangkan karena ancaman demonstrasi yang akan terjadi di pabrik jika Trump berkunjung.
Hal itu dibeberkan salah satu pejabat pemerintahan Trump kepada CNN pada Rabu (1/2/2017). Juru Bicara Gedung Putih Stephanie Grisham membenarkan informasi tersebut.
Suksesor Barrack Obama di Gedung Putih itu direncanakan berkunjung dan melakukan tur di pabrik Harley pada Kamis (2/2/2017) waktu setempat.
Baca Juga: Melongok Rumah Donald Trump dan Barack Obama
Selain untuk, melihat fasilitas perakitan motor-motor besar milik Harley, Trump berniat menandatangani keputusan presiden (executive orders) yang berkaitan dengan industri manufakturing AS di sana.
Para staf Trump sendiri saat ini sudah berada di Milwaukee untuk mengatur tur dan penandatanganan kepres.
Taipan properti Negeri Paman Sam yang mengalahkan Hillary Clinton di pemilu presiden 2016 itu memang dikecam berbagai pihak setelah meneken keputusan presiden yang melarang warga muslim dari tujuh negara untuk datang ke AS, meskipun sudah memiliki visa.
Tujuh negara tersebut ialah Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah, dan Yaman.
Melalui keputusan presiden itu, Trump juga memerintahkan pemeriksaan ekstrem terhadap para imigran yang sudah berada di AS.
Baca Juga: Agresi Perdana Donald Trump ke Al Qaeda, 57 Tewas
Director Corporate Communication Harley Davidson Maripat Blankenheim mengatakan siap menyambut Trump di lain waktu.