Penundaan Pemilu 2024, Said Iqbal: Kami akan Lawan dengan People Power Kalau Dipaksakan

Siswanto Suara.Com
Rabu, 02 Maret 2022 | 14:53 WIB
Penundaan Pemilu 2024, Said Iqbal: Kami akan Lawan dengan People Power Kalau Dipaksakan
Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menilai besaran presidential threshold 20 persen berbahaya buat negara. (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meski pelaksanaan pemilu sudah ditetapkan tanggal 14 Februari 2024 oleh pemerintah dan didukung semua fraksi di DPR, sejumlah elite partai mengusulkan penundaan pemilu dengan alasan untuk perbaikan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menilai alasan itu tidak berdasar.

Dia menyebut elite politik yang mengusulkan penundaan pemilu berasal dari partai yang kalah secara elektabilitas dalam survei-survei.

"Ini (yang mengusulkan penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden) kan partai-partai kalah sebagai capres lembaga survei dan tanda petik tanda petik mau kudeta konstitusi," kata Said Iqbal, Rabu (2/3/2022).

Said Iqbal mengatakan elite-elite politik itu ingin melakukan "kudeta konstitusi" dengan menggunakan tangan presiden.

Padahal, beberapa kali Presiden Joko Widodo menyatakan menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden, kata Said Iqbal.

Said Iqbal menyinggung salah satu seorang ketua partai yang menggunakan alasan aspirasi petani sawit untuk menunda pemilu dan memperpanjang masa jabatan presiden.

"Alasan yang dijadikan salah satu partai besar ketua umum ketemu dengan petani sawit disiapin itu sungguh-sungguh naif, tidak mencerminkan kenegarawanan," katanya.

Said Iqbal mengatakan beberapa waktu lalu dirinya telah bertemu dengan petani sawit di Pulau Kalimantan dan tidak satupun dari mereka yang mengatakan ingin masa jabatan presiden diperpanjang.

Baca Juga: Banjir Hujatan Usai Usulkan Pemilu Ditunda, Cak Imin: Tentu Penentunya oleh Bapak Presiden

"Saya baru pulang nih hari ini dari Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, nggak ada petani sawit petani karet, petani sawah, nggak ada satu pun langsung dengan petani. Bagaimana ada kelompok kecil di Siak, itupun di kebun, kita nggak tahu tiba-tiba dinyatakan sebagai dasar aspirasi perlunya memperpanjang masa jabatan presiden, lagi-lagi melakukan kebohongan publik," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI