Polisi: Permintaan Narkoba di Indonesia Masih Tinggi

Senin, 24 Juli 2017 | 16:37 WIB
Polisi: Permintaan Narkoba di Indonesia Masih Tinggi
Ilustrasi narkoba. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Nico Afinta menyampaikan alasan bandar narkoba jaringan internasional masih menyasar Indonesia sebagai target peredaran. Ini disebabkan permintaan narkoba di tanah air masih dianggap cukup tinggi.

"Jadi permintaan narkoba masih besar di Indonesia," kata Nico di Polda Metro Jaya, Senin (24/7/2017).

Belakangan ini, polisi telah mengungkap penyelundupan sabu-sabu seberat satu ton di Serang, Banten. Kali ini, polisi juga berhasil menggagalkan penyelundupan sabu-sabu seberat 41,6 kilogram di sebuah ruko di Perumahan Taman Surya, Kalideres, Jakarta Barat.

Kedua kasus penyelundupan sabu-sabu itu berasal dari bandar besar yang berada di Cina. Masih maraknya peredaran narkoba di Indonesia karena peminat barang haram itu mencapai hingga 5 juta orang. Itu berdasarkan data yang dihimpun Badan Narkotika Nasional.

"Narkoba itu kan addict ya. Data yang dinyatakan BNN sebagai pengguna narkoba di Indonesia 1-5 juta orang, kalau kita hitung satu orang pake 1 gram berarti satu juta satu ton (narkoba)," kata Nico

Dari data tersebut, diperkirakan 10 persen lebih pengguna narkoba berada di Jakarta.

"Kalau di Jakarta dan sekelilingnya kan penduduknya 12 juta. Kalau kita ambil 10 persen nya itu 1,2 juta. Tapi kan angka pengguna 5 persen, ada pengguna aktif ada pengguna pasif. Pengguna aktif itu membutuhkan kalau (pengguna) pasif kalau diajak ada acara baru pakai. Nah seluruh Indonesia (pengguna narkoba) 6 juta, justru 600 ribu-1,2 juta ada di Jakarta," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI