Suara.com - Pengeroyokan disertai pembacokan terhadap ahli informasi teknologi Hermansyah di Tol Jagorawi Km 6, Jakarta Timur, ternyata tidak bermotif politik seperti yang diklaim sejumlah pihak.
Sebab, menurut kedua pelaku yang berhasil ditangkap aparat kepolisian, Rabu (12/7/2017) dini hari, insiden itu terjadi karena cekcok saat berkendaraan.
“Keterangan sementara pelaku, peristiwa itu disebabkan mobilnya sempat menyerempet kendaraan korban di jalan tol,” terang Wakil Kepala Kepolisian Resor Depok Ajun Komisaris Besar Faizal Ramadhani ketika dihubungi pada Rabu pagi.
Baca Juga: Presiden Jokowi Sudah Tandatangani Perppu Pembubaran HTI
Rincinya, MInggu (9/7) dini hari yang nahas itu, Hermansyah dan sang istri, Iriana, tengah mengendarai Toyota Avanza menuju rumah.
Pada suatu momen, mobil Hemansyah berada di belakang bus. Saat itulah, mendadak mobil Honda City yang ternyata dikendarai seorang pelaku, Edwin Hitipeuw (31) menyalip sekaligus menyerempet mobil korban.
Tidak terima diserempet, Hermansyah memacu mobilnya untuk mengejar kendaraan pelaku. Setelahnya, pelaku dan korban turun dari mobil dan terlibat “adu mulut”.
Ketika itulah tiga kawan Edwin sesama penagih utang yang mengendarai mobil Toyota Yaris berhenti dari belakang dan langsung keluar mengeroyok Hermansyah. Satu pelaku, Laurens Paliyama (37) membacok Hermansyah.
“Karenanya, motif pengeroyokan dan pembacokan itu aksi spontanitas, bukan terencana,” terang Kamaruzaman.
Baca Juga: Pembacok Hermansyah Ternyata Kawanan Penagih Utang
Sebelumnya diberitakan, dua dari lima pelaku pembacokan Hermansyah tertangkap, Rabu dini hari.