Mahasiswi China Berikan Foto Bugil Sebagai Jaminan Pinjaman

Suwarjono Suara.Com
Minggu, 02 Juli 2017 | 19:02 WIB
Mahasiswi China Berikan Foto Bugil Sebagai Jaminan Pinjaman
ilustrasi (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

 Jika kita pernah melihat foto telanjang gadis muda Cina di internet, bukan tidak mungkin dia adalah salah satu dari korban sebuah platform pinjaman peer to peer (P2P) secara daring. Bagaimanà mungkin?

Surat kabar Cina, China Daily, melaporkan pekan lalu di laman chinadaily.com.cn tentang merebaknya praktek pemberian pinjaman secara daring selama 3 tahun terakhir yang menyasar mahasiswi di kampus-kampus di Cina dengan iming-iming kemudahan pencairan. Syaratnya, mahasiswi pemohon pinjaman harus mengirimkan beberapa foto telanjang dirinya sebagai jaminan. 

Jika peminjam terlambat membayar pinjaman, maka foto telanjangnya akan dipublikasikan di internet. China Daily menyebut Jiedaibao, sebuah penyelenggara platform pinjaman P2P secara daring sebagai salah satu yang melakukan praktek itu. 

Pihak pemberi pinjaman bahkan juga mengajukan tawaran cara pembayaran hutang dengan peminjam memberikan layanan sex. 

Menurut China Daily, Desember tahun lalu Jiedaibao setidaknya telah mengunggah 10 giga bite foto dan video gadis telanjang. "Setidaknya ada 167 perempuan yang terlibat, berumur antara 17-23 tahun, dan kebanyakan adalah mahasiswi," tulis China Daily. 

Pemberi pinjaman secara daring di Cina sering menyodorkan tingkat bunga harian agar terkesan rendah, yaitu antara 0,1 - 0,2 persen per hari. Namun jika diakumulasikan, ini berarti 70 - 140 persen per tahun. 

Tahun lalu, seorang mahasiswi di sebuah perguruan tinggi di Hefei, Provinsi Anhui, meminjam uang sebanyak 2.000 Yuan (Rp 3.770.000), namun kini hutangnya telah berlipat menjadi 500.000 Yuan (lebih dari Rp 900.000.000). Dia telah dikenakan bunga 30 persen per minggu. 

Fenomena ini dianggap meresahkan di seluruh Cina. Banyak laporan tentang mahasiswi bunuh diri, tidak pulang ke rumah, atau memberikan layanan sex karena terjebak hutang. 

Pemerintah Cina pun akhirnya bersikap. Baru-baru ini, komisi perbankan, kementerian pendidikan, dan kementerian sumber daya manusia Cina mengeluarkan surat edaran berisi larangan operasi pinjaman secara daring. (Asip hasani/Kontributor)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI