Komandan Brimob: Anak Buah Saya Ada yang Bengkok Juga

Senin, 19 Juni 2017 | 15:17 WIB
Komandan Brimob: Anak Buah Saya Ada yang Bengkok Juga
Ricky Prayoga diduga dianiaya sejumlah anggota Brimob saat meliput Indonesia Open 2017, di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (18/6/2017). [Suara.com/Adie Prasetya Nugraha]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Komandan Korps Brigade Mobile Polri Inspektur Jenderal Murad Ismail mengakui ada sebagian anggotanya yang emosinya gampang terpancing ketika sedang dalam posisi bertugas. Hal ini disampaikan Murad ketika menanggapi kasus yang menimpa jurnalis Lembaga Kantor Berita Nasional Antara Ricky Prayoga yang diduga menjadi korban kekerasan oleh sejumlah anggota Brimob di sekitar tempat turnamen bulu tangkis Indonesia Terbuka 2017, Senayan, Jakarta, Minggu (18/6/2017).

"Anak buah saya nggak semua kau tanya lurus, ada yang bengkok-bengkok juga. Itu yang perlu kami luruskan," kata Murad di Lapangan Silang Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Senin (19/6/2017).

Menurut Murad peristiwa tak mengenakkan kemarin terjadi karena ada kesalahpahaman.

"Iya. Kalau nggak ada aneh-aneh, nggak mungkin anggota itu (bereaksi)," kata dia.

Anggota Brimob biasanya melakukan pengamanan dengan senjata lengkap sebagai bentuk kesiapsiagaan. Tapi dalam pengamanan turnamen bulu tangkis di Senayan, kemarin, anggota tidak boleh membawa senjata lengkap.

"Kami ini, dinas aja sudah nggak boleh bawa senjata. Karena kami biasa senjata lengkap. Tapi kami bilang, jangan (bawa senjata), kami ini adalah pelayan. Bukan soal Brimobnya, walau pun saya Brimob saya ini adalah pelayan," kata dia.

Murad menyerahkan penanganan kasus dugaan kekerasan terhadap jurnalis Antara kepada Polda Metro Jaya. Murad mengatakan sampai sekarang belum mendapatkan laporan adanya kasus tersebut.

Kasus tersebut mengundang reaksi keras berbagai organisasi jurnalis.

Aliansi Jurnalis Independen Jakarta mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh beberapa anggota Brimob terhadap Ricky. AJI Jakarta mendorong korban dan pimpinan Antara untuk melaporkan kasus tersebut ke Polda Metro Jaya agar diproses secara hukum.

"Kami mendesak Kepolisian segera mengusut pelaku kekerasan dan menyeretnya ke pengadilan," kata Ketua AJI Jakarta Ahmad Nurhasim.

Hasim mengatakan bagi kepolisian, pengusutan ini bukan hal yang sulit. Karena pelakunya sudah teridentifikasi dan ada video yang merekam kejadian tersebut. Penegakan hukum harus tetap dilakukan walau pelakunya anggota Brigade Mobil. Pelaku harus dihukum.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI