Jokowi: Pers Sangat Penting Untuk Menumbuhkan Optimisme Bangsa

Kamis, 15 Juni 2017 | 06:47 WIB
Jokowi: Pers Sangat Penting Untuk Menumbuhkan Optimisme Bangsa
Presiden Jokowi memberikan kuis berhadiah sepeda kepada para jurnalis yang hadir di Istana Negara. [Foto Laily Rachev - Biro Pers Setpres]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Presiden Joko Widodo kembali menghidupkan bulan Ramadan dengan bersilaturahmi. Pada Rabu sore (14/6/2017), giliran para jurnalis yang bertugas di lingkungan Istana Kepresidenan, yang mendapatkan kesempatan untuk bersilaturahmi sekaligus berbuka puasa bersama Kepala Negara.

Sambil menunggu waktu berbuka puasa, Presiden bersama-sama para jurnalis mendengarkan tausiah Ramadan yang disampaikan oleh Trainer Pemahaman Alquran dan Hadist Adipura dan dilanjutkan salat Magrib berjamaah di Istana Negara Jakarta.

Usai santap malam, Presiden Joko Widodo juga memberikan kuis yang berhadiah sepeda kepada para jurnalis yang hadir. Beragam pertanyaan mulai dari Pancasila, nama ikan, nama provinsi dan ibukota, hingga peragaan pencak silat pun diajukan Presiden.

Baca Juga: Jokowi Minta Dua Sektor Andalan Bali Dijaga Pertumbuhannya

Namun, kali ini Presiden juga memberikan hadiah sepeda kepada jurnalis yang mengenakan kaos kaki bolong. Sontak saja kejadian tersebut mengundang gelak tawa para jurnalis dan menjadikan acara tersebut lebih bersahabat.

Peran Media Bangun Produktivitas Bangsa

Di akhir acara, Presiden Joko Widodo kemudian menyampaikan sambutan tentang pentingnya peran media dalam membangun sebuah negara, utamanya dalam menumbuhkan sikap optimisme pada masyarakat.

"Saya titip bahwa media ini sangat penting, pers ini sangat penting, terutama bagaimana menumbuhkan sebuah optimisme bagi bangsa ini," ujar Presiden.

Lebih lanjut Kepala Negara juga mengingatkan peran media dalam membangun etos kerja dan produktivitas guna berkompetisi dengan negara lain.

Baca Juga: Jokowi: Zakat Mendorong Pengentasan Kemiskinan di Indonesia

"Karena problem besar negara kita adalah justru di situ, etos kerja, membangun etos kerja dan membangun produktivitas," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI