Suara.com - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat angkat bicara soal aksi teror bom molotov yang bersarang di rumah Direktur Utama PT. Transportasi Jakarta Budi Kaliwono di Jalan Bandeng II, Jati, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Selasa (13/6/2017) malam.
Djarot mengatakan seorang pejabat memang kerap mendapat ancaman atau intimidasi dari oknum yang tidak bertanggung jawab. Ia tidak membenarkan cara-cara tersebut.
"Aduh, cara-cara yang kuno ya, nggak bagus. Tapi sebagai seorang pejabat seperti itu sih ya risiko. Cuma itu cara-cara tidak jantan," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (14/6/2017).
Saat bertemu Budi di Balai Kota, Djarot meminta untuk tidak takut dengan ancaman hingga aksi teror. Mantan Wali Kota Blitar, Jawa Timur ini yakin apabila berjalan di jalan yang baik pasti akan selalu dilindungi.
Baca Juga: Siapa Pengirim Bom Molotov untuk Dirut Transjakarta?
"Selama anda benar, kita benar, pasti tuhan akan menjaga kita, tapi tetap waspada. Di dunia ada orang yang baik sama kita, ada juga tidak. Doakan saja oknum yang ancam-ancam seperti itu supaya dikasih kesadaran doanya. Supaya terbuka hatinya," kata Djarot.
Kemudian, Djarot menceritakan aksi penghadangan yang perna ia alamai saat melakukan kegiatan kampanye di Pilkada Jakarta 2017 lalu. Saat itu, dia beberapa kali dihadang warga karena dianggap sebagai teman penista agama.
"Saya tadinya pernah dihadang lho, nggak apa-apa kan?. Saya hadapin. Bukan satu dua orang, tapi ratusan nggak apa-apa. Biasa. Selama kami benar ikhlas okay," kata Djarot.