Kasus dugaan pornografi yang dituduhkan kepada Habib Rizieq Shihab dan Firza Husein berawal dari postingan situs baladacintarizieq.com pada tanggal 29 Januari 2017 berupa foto screenshot percakapan aplikasi WhatsApp yang mengandung pornografi, dan foto-foto diduga Firza tanpa busana.
Baik pihak Rizieq maupun Firza -- keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka -- menolak dengan tegas tuduhan tersebut. Pengacara Rizieq menduga polisi memaksakan kasus tersebut, karena orang yang pertamakali menyebarkan konten melalui internet belum berhasil diungkap polisi.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan penyidik masih menelusuri pemilik situs baladacintarizieq.com.
"Sedang kami dalami, sedang kami lidik. Sampai sekarang kami masih berupaya dan bekerja keras untuk mencari siapa sebenarnya yang mengupload itu," kata Argo di Polda Metro Jaya, Senin (5/6/2017).
Dia mengakui polisi kesulitan melacak pemilik situs karena menggunakan anonymous.
"Ya namanya berubah-ubah​, namanya palsu semua bagaimana ya, kami juga bukan Superman iya toh, gitu. Kami pelan-pelan," kata dia
Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat mengatakan server situs tersebut berada di luar negeri.
"Servernya di luar negeri. (Penyebar konten diduga) anonymous," kata Wahyu di Polda Metro Jaya, Rabu (24/5/2017).
Wahyu belum bisa membeberkan lokasi server situs kontroversial yang kini telah ditutup. Penyidik, katanya, masih melakukan identifikasi alamat negara asal server.
"IP address belum dapat karena servernya di luar negeri," kata dia.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan penyidik masih menelusuri pemilik situs baladacintarizieq.com.
"Sedang kami dalami, sedang kami lidik. Sampai sekarang kami masih berupaya dan bekerja keras untuk mencari siapa sebenarnya yang mengupload itu," kata Argo di Polda Metro Jaya, Senin (5/6/2017).
Dia mengakui polisi kesulitan melacak pemilik situs karena menggunakan anonymous.
"Ya namanya berubah-ubah​, namanya palsu semua bagaimana ya, kami juga bukan Superman iya toh, gitu. Kami pelan-pelan," kata dia
Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat mengatakan server situs tersebut berada di luar negeri.
"Servernya di luar negeri. (Penyebar konten diduga) anonymous," kata Wahyu di Polda Metro Jaya, Rabu (24/5/2017).
Wahyu belum bisa membeberkan lokasi server situs kontroversial yang kini telah ditutup. Penyidik, katanya, masih melakukan identifikasi alamat negara asal server.
"IP address belum dapat karena servernya di luar negeri," kata dia.