Suara.com - Senin (5/6/2017) Amerika Serikat menyerahkan ratusan senjata mesin, pistol, dan peluncur granat. Hibah artileri berat ini dalam rangka mendukung Presiden Rodrigo Duterte memberangus perlawanan kelompok milisi ISIS di wilayah sebelah selatan Filipina.
Senjata tersebut, termasuk senapan mesin yang mampu memuntahkan ribuan peluru hanya dalam dalam hitungan menit, dibanderol seharga 150 juta dolar AS, dan diserahkan di Manila kepada badan anti teror Filipina.
"Senjata ini akan meningkatkan kemampuan Marinir Filipina melawan teroris, dan membantu melindungi pasukan dalam operasi di sebelah selatan Filipina," kata Duta Besar Amerika Serikat untuk Filipina di Manila.
Kepala Marinir Mayor Jenderal Emmanuel Salamat mengatakan persenjataan tersebut akan digunakan pasukannya untuk menghalau milisi ISIS yang masih bercokol di daerah Marawi.
Sebelumnya, militer Filipina terlibat perang dengan milisi Islam berbendera ISIS di Marawi dua pekan lalu yang mengakibatkan 178 orang tewas. Menyusul kejadian ini, Duterte memberlakukan darurat militer di wilayah Mindanao yang disebut-sebut sebagai sarang ISIS. (AFP)