Wiranto: Tak Mampu Jaga Persatuan Akan Berakhir Seperti Suriah

Sabtu, 27 Mei 2017 | 23:24 WIB
Wiranto: Tak Mampu Jaga Persatuan Akan Berakhir Seperti Suriah
Menkopolhukam Wiranto berbicara dalam talkshow bertajuk 'Merajut Indonesia dalam Bingkai Kebhinekaan' di PTIK, Jakarta, Sabtu (27/5) [Antara/Galih Pradipta]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto, mengakui ada kegelisahan di tengah masyarakat yang dipicu oleh gerakan sebagian pihak di Tanah Air yang berpotensi memecah-belah Indonesia.

Hal ini disampaikan Wiranto saat menghadiri Talkshow Kebangsaan bertajuk "Merajut Indonesia Dalam Bingkai Kebhinnekaan" yang digelar oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di Auditorium Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (27/5/2017).

"Saya merasa kita mempunyai perasaan yang sama. Ada kegalauan di diri kita, warisan dari founding fathers yang berabad itu sekarang terancam. Ada satu indikasi bahwa ada titik tetentu yang ingin memecah kebhinekaan," ujar Wiranto yang menjadi pembicara kunci dalam acara itu.

Salah satu ancaman terhadap keberagaman di Nusantara, jelas Wiranto, adalah terorisme.

"Operasi terorisme tak mengenal batas. Mereka menghalalkan semua cara. Aksinya selalu menimbulkn korban jiwa sebesar-besarnya, materil sebesarnya, dan diharapankan bisa kacau negara yang disasarnya," ujar Wiranto.

Menurutnya, jika kegelisahan tersebut dibiarkan Indonesia akan terpecah belah dan bernasib sama seperti negara-negara yang kini sedang mengalami perang saudara seperti Suriah, Irak, Afghanistan, dan Libya.

"Kalau embrio perpecahan kita biarkan, negeri ini bisa pecah. Banyak negara berkembang gagal dan tidak mampu menjaga kesatuan dan eksistensinya seperti Mesir, Irak, Syiria, Afganistan, dan Libya. Banyak negara yang enggak mampu menjaga soliditas persatuan, bisa habis," kata dia

Maka dari itu, ia berharap perlu adanya semangat toleransi untuk menghadapi ancaman kebhinekaan.

"Perlu adanya semangat toleransi mengenai ancaman kebangsaan," ucap Wiranto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI