Masih Hidup Dituduh Jadi Bomber Kampung Melayu, Iwang Mau Gugat

Siswanto Suara.Com
Kamis, 25 Mei 2017 | 16:26 WIB
Masih Hidup Dituduh Jadi Bomber Kampung Melayu, Iwang Mau Gugat
Personil Inafis dan Labfor Polri mengevakuasi jenazah dan potongan tubuh korban ledakan di Terminal Kampung Melayu, Jaktim, (25/5) dini hari. Potongan tubuh dan satu jasad di atas motor dievakuasi untuk diidentifikasi. [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Polres Sukabumi Kota AKBP Rustam Mansur mengatakan kabar yang beredar di media sosial yang mengaitkan foto   Wiryawan Indra Wijaya (36) alias Iwang dengan pelaku bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, merupakan kabar bohong.

"Yang bersangkutan saat ini masih sehat dan dari hasil pemeriksaan sama sekali tidak mengetahui apalagi menjadi pelaku teror di Jakarta pada Rabu malam," kata Rustam dikutip dari Antara, hari ini.

 Wiryawan merupakan warga Kampung Ranji Tengah, Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Wiryawan protes karena fotonya dalam kartu identitas tersebar ke media sosial tak lama setelah terjadi dua ledakan bunuh diri, semalam. Wiryawan merasa dituduh sebagai pelaku bom bunuh diri yang menewaskan lima orang yang terdiri dari tiga anggota polisi dan dua terduga pelaku. Selain itu, peristiwa tersebut melukai sebelas orang lainnya.

Kepada wartawan yang menemui di rumahnya, Wiryawan mengatakan akan menempuh jalur hukum.

"Keluarga tidak nyaman dengan adanya fitnah yang menyandingkan foto saya dengan foto jenazah kemudian disebar ke media sosial oleh oknum yang tidak bertanggungjawab dan atas kasus tersebut kami akan melanjutkannya ke ranah hukum," kata Wiryawan.

Dia mengatakan KTP-nya hilang delapan bulan yang lalu. Ketika itu, dia dan rekannya mengalami kecelakaan di daerah Cimande, Bogor, sepulang dari Depok.

Setelah kecelakaan itu, Wiryawan  menitipkan sepeda motornya ke satu pabrik di dekat lokasi kecelakaan untuk mencari tukang urut.

"Saya titipkan motor di pabrik tetapi syaratnya harus menyimpan KTP," kata dia.

Namun dari tukang urut pria kelahiran Bekasi itu langsung pulang ke rumah di Sukabumi tanpa lebih dulu mengambil KTP. Beberapa hari kemudian, dia baru ingat kalau KTP ketinggalan di pabrik.

REKOMENDASI

TERKINI