Suara.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memperkirakan puncak arus mudik Lebaran tahun 2017 terjadi 21 Juni atau 23 Juni. Sedangkan puncak arus balik diprediksi pada 1-2Juli.
"Perkiraan awal dari kami, mudik Lebaran itu peak-nya pada 23 Juni. Tapi itu juga tergantung cairnya THR. Kalau THRnya cair lebih awal berarti bisa maju lagi (puncak arus mudik)," kata Budi dalam konferensi pers di Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Selasa (23/5/2017).
Budi menambahkan sejumlah persiapan untuk mengarungi arus mudik telah dilakukan. Kementerian Perhubungan meningkatkan koordinasi dengan lintas instansi.
"Yang pertama adalah Tingkatkan koordinasi. Koordinator di lapangan itu Polri kami berada di bawah Polri. Lalu, kami persiapkan tiga jalur mudik dan balik darat yaitu Cikampek-Palimanan, Pantura, dan jalur Selatan. Kalau dulu kan seolah olah dikonsentrasikan di Cipali," katanya.
Baca Juga: Mudik Lewat Tol, Luhut: Sistem Ganjil Genap Nggak akan Diterapkan
Dia mengimbau supaya masyarakat menghindari penggunaan kendaraan roda dua atau motor. Pasalnya, lebih dari 50 persen kecelakaan berasal kecelakaan motor.
Selain itu, kata Budi, kementerian juga akan bekerjasama dengan badan usaha milik negara dan para pemangku kepentingan untuk menyediakan mudik gratis. Tidak hanya untuk angkutan orang, namun juga angkutan motor.
"Jadi jangan naik motor mudiknya, ikut mudik gratis saja, lebih aman juga untuk diri sendiri. Jadi masyarakat bisa berlibur bersama keluarganya dengan ceria merayakan hari lebaran," ujar Budi.