Suara.com - Jumlah korban tewas akibat dua ledakan besar di Manchester Arena, Manchester, Inggris, tempat Ariana Grande menggelar konser dinyatakan polisi setempat ada 19 orang. Sementara 50 lainnya mengalami luka-luka.
"Sejauh ini 19 orang telah dikonfirmasi tewas, dan sekitar 50 lainnya luka-luka," kata polisi dalam sebuah pernyataan dilansir dari laman AFP.
Dugaan awal polisi, insiden ini dinyatakan sebagai aksi terorisme. Namun, polisi terus melakukan investigasi untuk membuktikannya.
Polisi juga menghimbau melalui Twitter agar semua orang menjauh dari lokasi kejadian. Layanan darurat dan personel polisi juga sudah diterjunkan ke lokasi. Beberapa ruas jalan ditutup demi keamanan.
Baca Juga: Pangeran George 'Mencuri' Perhatian di Pernikahan Pippa Middleton
Stasiun kereta Victoria yang bersebelahan dengan Manchester Arena ditutup. Semua penumpang juga dievakuasi polisi dari stasiun.
Menurut Evie Brewster, salah satu penonton konser, ledakan besar terjadi setelah Grande merampungkan lagu terakhirnya dan meninggalkan panggung, Senin (22/5/2017) malam waktu setempat. Kontan, semua penonton berteriak dan berlari menuju pintu keluar.
Kepada Billboard, pewakilan Grande sudah memastikan sang artis selamat dalam peristiwa tersebut. Tim manajemen juga segera melakukan investigasi apa yang sebetulnya terjadi.