Sambo: Jika Rizieq Pulang dan Ditangkap, Bisa Kerusuhan Massal

Jum'at, 19 Mei 2017 | 19:40 WIB
Sambo: Jika Rizieq Pulang dan Ditangkap, Bisa Kerusuhan Massal
Ketua Presidium Alumni 212 Ansufri Idrus Sambo [suara.com/Welly Hidayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Presidium Alumni 212 ustadz Ansufri Idrus Sambo menyarankan pimpinan Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab tetap bertahan di Arab Saudi.

"Saran kami, supaya Habib Rizieq jangan pulang. Karena kalau beliau pulang, pasti akan ditangkap, ini akan membuat kerusuhan massal yang besar," kata Sambo Komisi Nasional HAM, Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/5/2017).

Sambo menambahkan selama berada di Arab Saudi, Rizieq tetap berkomunikasi dengannya.

"Kami berkomunikasi terus. Kami WhatsApp terus. Apa yang kami lakukan ini kami sampaikan ke Habib Rizieq juga bilang bagus jalan terus. Harus begitu melalui jalur konstitusional," ujar Sambo.

"Kita yang minta memang harus di luar (Rizieq). Sampai ini kami clearkan, kami di sini berjuang secara konstitusional," Sambo menambahkan.

Sambo mengatakan Rizieq merupakan korban kriminalisasi oleh kepolisian.

Aksi yang massa yang dikoordinir Sambo hari ini di Komnas HAM merupakan bagian dari perjuangan untuk membela Rizieq dan para ulama yang dijerat kasus hukum.

"Habib Rizieq prinsipnya gini, pertama harus damai, kedua harus konstitusional. Tidak boleh ada di luar - di luar hukum prosesnya. Yang paling penting lagi, tidak boleh bertumpah darah. Dengan gara -gara ini, terjadi kekacauan yang tidak dinginkan, itu habib tidak mau," ujar Sambo.

Sambo mengatakan jika polisi sampai menangkap Rizieq dan mengait-ngaitkannya dengan kasus chat sex dan foto porno yang dimuat di situs baladacintarizieq.com, itu efeknya berbahaya.

"Kalau dia (Rizieq) ini sudah bahaya banget. Kalau habib datang saat ini pasti langsung ditangkap. Dan ini bikin gelombang besar. Jadi, itu yang tidak kami mau. Biar kami melalui jalur konstitusional dulu. Jangan sampai rakyat ini marah berbahaya," kata Sambo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI