Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DkI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memastikan pemerintah provinsi DKI Jakarta dibawah kepemimpinannya tidak menutup diri soal sinkronisasi program gubernur dan wakil guberur Jakarta terpilih, Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Dengan begitu, Djarot membantah pernyataan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Mohamad Taufik.
"Tertutup apa?," ujar Djarot di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (18/5/2017).
Djarot menerangkan, sinkronisasi program Anies-Sandiaga seharusnya melalui DPRD DKI. Pasalnya, pemerintah Jakarta memiliki Tim Anggaran Pemerintah Daerah untuk melakukan penyusunan RAPBD Perubahan tahun 2017.
"Kalau menurut saya, itu harus lewat DPRD karena di dalam penyusunan anggaran kami punya tim nih, tim dari anggaran eksekutif," kata Djarot.
Baca Juga: Taufik Beberkan Bagaimana SS Jadi Ketua Tim Sinkronisasi Anies
Dengan begitu, Djarot menyarankan tim sinkronisasi Anies-Sandiaga menitipkan program unggulan mereka melalui Fraksi Gerindra dan PKS di DPRD DKI. Mengingat, keduanya merupakan partai pengusing Anies-Sandiaga yang sukses memenangkan pilkada Jakarta 2017.
"Kalau itu ya lewat DPRD. Kan itu ada fraksi Gerindra, fraksi PKS, silakan lewat sana," kata Djarot.
Sebelumnya, Taufik membandingkan pemerintahan Djarot dan Fauzi Bowo dalam hal sinkronisasi program. Dengan begitu, dia menganggap pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) itu menutup diri.
"Ya, menurut saya (Djarot) tertutup kalau kondisinya begini. Orang mau membangun masyarakat terus dipersulit, gimana?. Memangnya beda yang mau dibina oleh Pak Ahok-Djarot dengan Anies-Sandi? Sama masyarakat Jakarta juga. Terus kenapa jadi ribet?," ujar Taufik di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, kemarin.
Baca Juga: Sudirman Said Pimpin Tim Sinkronisasi, Politisi Demokrat Heran