Suara.com - Kepolisian Daerah Jawa Barat telah mengirim berkas kasus penodaaan Pancasila yang menjerat pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab ke Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.
"Sekarang kan lagi penelitan berkas nih. Berkas (penyidikannya) sudah jadi," kata Kabid Humas Polda Jabar Komisaris Besar Yusri Yunus kepada Suara.com, Minggu (14/5/2017).
Menurutnya, penyidik akan menggelar rapat dengan jaksa penuntut umum (JPU) pada Senin (15/5/2017) untuk menentukan apakah berkas tersebut bisa dinyatakan lengkap (P21) atau tidak.
"Kami masih gelarkan dulu hari Senin ya. Kami gelar dulu sama jaksa," kata dia.
Baca Juga: Bagaimana Kelanjutan Kasus Rizieq Shihab di Polda Jabar?
Yusri berharap, nantinya hasil pemeriksaan berkas perkara ini bisa dinyatakan lengkap sehingga penanganan kasus yang menyeret Rizieq Shihab sebagai tersangka, bisa segera masuk ke meja persidangan.
"Tanya sama Jaksa kalau itu. Kan Jaksa yang tentukan P21 bukan polisi. Berkas ya mudahan-mudahan nantinya P21," ujarnya.
Dalam kasus ini, Rizieq dijerat Pasal 154 a KUHP tentang Penghinaan terhadap Lambaga Negara dan Pasal 310 KUHP tentang Pencemaran Nama Baik. Kasus ini merupakan laporan yang dibuat putri kandung mantan Presiden RI Sukarno, Sukmawati Soekarnoputri.
Meski telah ditetapkan tersangka, polisi tidak melakukan penahanan terhadap Rizieq karena ancaman hukumannya di bawah lima tahun.
Kasus tersebut merupakan satu dari sejumlah kasus yang mengancam Rizieq. Selain itu, Rizieq juga dilaporkan ke Polda Jabar karena dituduh telah melakukan pelecehan terhadap budaya Sunda.
Baca Juga: Kasus Penodaan Pancasila yang Menjerat Rizieq Terus Berjalan
Polda Metro Jaya juga menangani sejumlah kasus Rizieq. Di antaranya, dugaan penghasutan dengan menyebut logo Bank Indonesia di mata uang Rp100 ribu mirip palu arit, kasus dugaan penodaan terhadap agama Kristen, dan dugaan penghinaan terhadap Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan. Kasus logo palu arit kini sudah naik ke tingkat penyidikan.