Suara.com - Kepolisian Daerah Metro Jaya menyebut pembakaran karangan bunga Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Wakil Gubernur Jakarta Djarot Saidul Hidayat di depan Balai Kota, Jalan Merdeka Barat Jakarta Pusat dipicu emosi para pendemo.
Aksi pembakaran karangan bunga itu dilakukan Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin - Serikat Pekerja Seluruh Indonesia saat memperingati Hari Buruh Internasional, siang tadi.
"Namanya massa banyak itu pasti ada faktor psikologis dan itu bunga sudah tidak terpakai dan bunga itu ada di pinggir jalan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argi Yuwono di Polda Metro Jaya, Senin (1/5/2017).
Menurutnya anggota polisi juga sudah bisa memadamkan karangan bunga yang dibakar buruh di depan Balai Kota.
Baca Juga: Cara Damai Kubu Ahok Hadapi Pembakar Karangan Bunga
"Tentunya kami dengan cepat matikan api itu," kata dia.
Tidak ada pihak yang ditangkap terkait pembakaran karangan bunga untuk Ahok-Djarot. Argo juga menyampaikan bila anggota polisi di lapangan juga sudah berkoordinasi dengan perwakilan pendemo untuk mengantisipasi terjadi tindakan anarkis dalam aksi May Day tersebut.
"Kami sudah koordinasi bagaimana kegiatan ini tidak sampai anarkis. Ternyata yang lain tidak terpancing juga ya," kata dia.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin Idrus menjelaskan alasan buruh membakar karangan bunga Ahok-Djarot pada aksi demo May Day.
Idrus mengungkapkan organisasi ini mendukung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di Pilkada Jakarta putaran kedua. Mereka sudah mempunyai kontrak politik dengan Anies-Sandiaga saat kampanye Pilkada DKI Jakarta.
Baca Juga: Tidak Demo, Buruh di 3 Daerah Ini Peringati May Day dengan Unik