Petinggi Hanura Ungkap Penyebab Ahok Bisa Kalah Telak

Jum'at, 21 April 2017 | 19:50 WIB
Petinggi Hanura Ungkap Penyebab Ahok Bisa Kalah Telak
Pasangan calon Gubernur nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat bersama dengan partai pendukung memberikan keterangan pers di Jakarta, Rabu (19/4).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Hanura Dadang Rusdiana mengungkap penyebab kekalahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat di pilkada Jakarta putaran kedua. Ahok dikalahkan pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno.

"Ya saya melihat memang isu agama terutama dugaan penistaan agama adalah faktor utama yang membuat Ahok Djarot kalah," kata Dadang, Jumat (21/4/2017).

Dadang mengakui semenjak Ahok terjerat kasus dugaan penodaan agama, perjuangan untuk meraih dukungan warga Jakarta sangat berat. Ditambah lagi, isu SARA untuk menyerang Ahok semakin kuat setelah pilkada putaran pertama sampai putaran kedua.

Faktor lain yang membuat Ahok-Djarot kalah karena sebagian besar pendukung Agus Harimurti Yudhoyono beralih ke Anies-Sandiaga.

"Itu kan suara pada putaran pertama. Jadi suara kita bertahan, sedangkan nomor tiga mendapat limpahan dari suara yang memilih nomor satu pada putaran pertama," ujarnya.

Dadang mengakui penambahan dukungan dari PKB dan PPP kepada Ahok-Djarot menjelang putaran kedua tak banyak berpengaruh pada peningkatan elektabilitas.

Ahok dan Djarot didukung Hanura, PDI Perjuangan, Nasdem, Golkar, PPP, dan PKB.

"Pada putaran pertama optimal. Di putaran kedua parpol yang baru bergabung belakangan nggak berdampak. Faktanya begitu," ujar dia.

Penghitungan cepat lembaga survei usai penghitungan suara menunjukkan suara yang diraih Anies-Sandiaga mengungguli suara yang diraih Ahok-Djarot. Selisih perolehan suara signifikan, lebih dari 15 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI