Anak Ini yang Pertama Kali Temukan Ayah Gantung Diri Live di FB

Minggu, 19 Maret 2017 | 14:49 WIB
Anak Ini yang Pertama Kali Temukan Ayah Gantung Diri Live di FB
Ilustrasi gantung diri (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Orang yang pertamakali menemukan Pahinggar Indrawan (35) gantung diri di rumah Jalan Kemenyan, nomor 5, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Jumat (17/3/2017), tak lain anak perempuan Pahinggar sendiri, AAZ (14).

Ketika itu, Pahinggar ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa dengan tali tambang melilit leher.

"Anaknya kan yang lihat langsung kan. Terus manggil ke pak RT, 'pak RT ke rumah pak RT.' Nunjukinlah ke pak RT kalau bapaknya udah ngegantung," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Jagakarta Inspektur Polisi Satu Sofyan kepada Suara.com, Minggu (19/3/2017)

Ketua RT 8, RW 5, yang mendapatkan laporan AAZ bernama M. Sidik.

Ketika Sidik datang ke tempat kejadian perkara, istri Pahinggar, Dina Febriyanti, sudah ada di rumah.

"Istri ada. Di situ. Menurut RT sih anaknya yang ngelihat. Yang tahu anaknya," kata dia.

Sidik merupakan salah satu saksi yang mengetahui rumah tangga Pahinggar dan Dina bermasalah. Pasalnya, beberapa saat sebelum Pahinggar ditemukan gantung diri, mereka cekcok dan Sidiklah yang mendamaikan.

Sidik mendamaikan pasangan suami istri itu sekitar pukul 04.00 WIB. Sidik tak menyangka, tak lama setelah didamaikan, Pahinggar mengakhiri hidup.

"Makanya kami koordinasi sama pak RT, karena dia jam empat itu udah ngadu ke pak RT, suami-istri ini. Ngadu, terus diselesaikan sama pak RT. Terus pulang jam setengah lima pulang ke rumah," kata dia.

Sidik mengakhiri hidup pada siang hari. AAZ menemukannya usai waktu salat Jumat.

"Siangnya pas setelah salat Jumat, pak RT disuruh ke rumah sama anaknya itu. Sambil nangis-nangis. 'Bapak udah nggak ada pak RT'. Kirain nggak ada di rumah, ternyata nggak itu udah meninggal," kata Soyfan.

Setelah olah TKP dan jenazah diperiksa dokter Rumah Sakit Fatmawati, polisi memutuskan untuk menutup kasus tersebut karena tidak ada unsur pidananya.

Pahinggar yang sehari-hari bekerja sebagai supir taksi berbasis online diduga bunuh diri karena tak sanggup menghadapi permasalahan keluarga.

Kasus bunuh diri tersebut kemudian heboh karena ternyata sebelum beraksi, Pahinggar memasang ponsel di dekat TKP. Dia menghidupkan aplikasi Facebook live untuk merekam detik-detik aksi serta pesan-pesannya untuk istri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI