Suara.com - Presiden Raul Castro bersedia bedialog dengan Donald Trump. Ini menyusul janji Trump dalam kampanyenya yang ingin memutuskan menghentikan pemulihan hubungan kedua negara
"Saya ingin mengungkapkan keinginan Kuba untuk melanjutkan negosiasi pada isu-isu bilateral saat ini dengan Amerika Serikat atas dasar kesetaraan, timbal balik dan menghormati kedaulatan dan kemerdekaan negara kita," kata Castro.
"Kuba ingin mengejar dialog hormat dan kerjasama tentang isu-isu kepentingan bersama dengan pemerintah baru Presiden Donald Trump."
Sebelumnya Trump mengungkapkan ingin pemulihan hubungan diplomatik dengan Kuba dengan syarat Kuba tidak membuat konsesi lebih HAM.
Baca Juga: Trump Mulai Susun Rencana Bangun Tembok di Perbatasan Meksiko
Pemulihan hubungan diplomatik dengan pendahulunya, Barack Obama dan Castro pada tahun 2015 adalah sebuah terobosan bersejarah dalam sengketa kencan Perang Dingin tahun 1950-an.
Sejak Raul Castro mengambil kendali kekuasaan dari saudaranya Fidel pada tahun 2006, Kuba telah secara bertahap membuka ekonominya dan hubungan luar negeri. (AFP)