Suara.com - Israel menunda peresmian 566 pemukiman di wilayah aneksasi Palestina di sebelah timur Yerusalem. Ratusan rumah tersebut baru akan diresmikan setelah Presiden AS Donald Trump resmi berkantor di Gedung Putih.
Kepada AFP, Wakil Wali Kota Meir Turjemen mengatakan penangguhan ini atas intruksi langsung Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyusul resolusi PBB yang menentang pembangunan pemukiman di sana. Peresmian yang ditunda yakni pemukiman di tiga daerah, Pisgat Zeev, Ramot, dan Ramat Shlomo.
"Peraturan berubah setelah Donald Trump menjadi presiden," katanya.
"Tangan kami tidak lagi terkungkung seperti di era Barack Obama. Akhirnya, kami berhasil membangun (pemukiman di Yerusalem)," lanjutnya.
Rencananya, Minggu (22/1/2017) waktu setempat Benjamin Neyahu dan DOnald Trump akan melakukan pembicaraan terkait pemukiman tersebut. Ini merupakan pembicaraan perdana Trump dengan Trump sejak dirinya dilantik sebagaui presiden AS.
Trump diketahui mendukung kebijakan Israel menjadikan Yerusalem sebagai Ibu Kota. (AFP)