Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa kompetisi global membuat tantangan semakin dinamis, terutama kedaulatan negara. Maka itu kekuatan pertahanan harus ditingkatkan.
"Asean Sky Policy 2017 harus disikapi dan dilengkapi dengan kemampuan TNI AU yang handal. Sejalan kebijakan pemerintah untuk daerah poros maritim dunia. Kita perlu menempatkan dirgantara nasional dan melangsungkan negara harus dipertahanan," kata Gatot dalam amanat serah terima jabatan (Sertijab) Kepala Staf TNI Angkatan Udara di Taxy Way Echo, Pangkalan Urada Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (20/1/2017).
Dia menegaskan, TNI AU harus jadi kekuatan udara yang handal dan membanggakan. TNI AU juga harus berani membangun kekuatan alutsista dan tidak terjadi lagi kesalahan yang berulang dalam kecelakaan pesawat.
"Karena merugikan meteril dan non materil. Ke depan kita harus sungguh-sungguh berbenah diri mulai dari pengadaan dan perencanana alutsista," ujar dia.
*TNI Bersih-bersih Korupsi*
Dia menegaskan, tahun ini TNI melakukan bersih-bersih di internal dari kasus korupsi agar menjadi institusi negara terpercaya. Dan dapat dipertanggung jawabkan terhadap rakyat, bangsa dan negara.
"Bila komitmen ini dilakukan secara konsisten, maka TNI dicintai rakyat akan terwujud," jelas dia.
Selain itu, terkait perubahan dunia yang begitu cepat, maka TNI harus bergerak cepat khususnya terkait telekomunikasi yang canggih. Kemudian gelar kekuatan TNI harus merata di semua wilayah, karena selama ini terpusat di pulau Jawa.
"Terutama kita membangun pangkalan dan pengembangan di pulau terluar sejalan. Dan seiring dengan pembangunan itu, kita lakukan penataan. Perubahan dunia yang pesat harus diimbangi dengan TNI yang profesional, militan dan mengabdi kepada bangsa dan negara," tutur dia.
"TNI tanpa loyalitas bukan TNI, tapi merupakan gerombolan liar bersenjata".