Suara.com - Di hadapan pendukungnya di Rumah Lembang, Calon Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menangkis tudingan pesaingnya di Pilkada Jakarta 2017, Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni dan Anies Baswedan - Sandiaga Uno. Katanya, petahana kejam dengan orang miskin.
"Setiap kali kesannya seolah-olah Basuki-Djarot nggak membangun manusia, kejam sama orang miskin," ucap Ahok sambil melihat contekan dari telepon genggamnya di atas panggung Kampanye Rakyat, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/1/2017).
Dalam debat kandidat cagub - cawagub putaran pertama yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta, pasangan Ahok-Djarot diserang oleh lawannya karena dianggap tak pro terhadap rakyat miskin, salah satu kebijakan yang dikritisi adalah banyak melakukan penggusuran pemukiman warga.
Ahok menjelaskan, dalam debat pertama, waktu yang diberikan untuk memaparkan visi dan misi sangat singkat. Sehingga tak semua program serta visi dan misinya dapat disampaikan dalam debat, Jumat 13 Januari.
Baca Juga: LSI Denny JA: 26,4 Persen Pendukung Die Hard Ahok
"Guna membangun vusi dan misi, debat kemarin, suka menyingkat visi. Kita membangun manusia agar otak, perut, dompet warga Jakarta penuh," jelas Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menerangkan, pejabat harus menjalani enam program penting, yakni kesehatan, pendidikan, perumahan, transportasi, usaha dan menciptakan lapangan pekerjaan.
Lebih jauh, dalam visi Ahok - Djarot juga tertulis akan menjadikan Jakarta sebagai etalase kota Indonesia yang modern, tertata rapi, dan manusiawi dan fokus pada pembangunan manusia seutuhnya dengan kepemimpinan yang bersih, transparan, dan profesional.
"Kita fokus pembangunan manusia seutuhnya, ngomong membangun manusia beberapa kali? Seutuhnya lagi. Yang tuduh (saya nggak membangun manusia), nggak pernah baca visi saya," jelas dia.
Slanjutnya, Ahok menjelaskan misinya jika kembali terpilih menjadi gubernur Jakarta pripde 2017-2022. Yakni, menjalankan kepemimpinan yang bersih, transparan, dan profesional. Mewujudkan pemerintahan yang bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), terbuka, dan melayani warga.
Baca Juga: Pelapor Ahok Kesal, Bakal Perkarakan Polisi yang Salah Ketik
"Tinggal di di bawah sungai layak nggak? Kita dorong pindah ke rusun. Bukan benci tapi sayang. Kita juga ingin bahan pangan terjangkau, transportasi publik, lapangan pekerjaan, usaha dapat lebih baik," ucap Ahok.