Suara.com - Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon meminta pemerintah tidak terlalu reaktif dalam menghadapi ancaman di dunia maya. Misalnya soal situs atau media sosial yang menyebarkan berita hoax. Jika pemerintah terlalu reaktif akan membuat gaduh di masyarakat.
"Jangan terlalu reaktif pemerintah, karena bisa membuat semakin panik," ujar Effendi dalam diskusi bertajuk 'Media Sosial, Hoax dan Kita' di Warung Daun, Jalan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (7/1/2017).
Politisi PDI Perjuangan itu juga setuju pemerintah dalam hal ini mengatur informasi yang beredar di masyarakat. Namun ia menuding saat ini pemerintah seperti kebablasan mengatur di media sosial.
"Kalau pernyataan mengatur bagaimana cara mengatur untuk berbicara di dunia maya. Ini kan sulit. Di dunia nyata saja kalau baca mengatur terminologinya, maka sudah kurang tepat. Karena abad sekarang kalau diatur itu sulit," kata dia.
Kata Effendi, jika pemerintah terlalu kebablasan mengatur di media sosial akan kembali ke zaman orde baru.
Baca Juga: Media Sosial Jadi Jalur Komunikasi Teroris
"Kalau mengatur, nanti sulit nanti seperti kembali ke alam orde baru yang menggunakan tirani sangat militersitik. Pokoknya, ini kan repot. Jadi negara sebesar Cina yang komunis saja, tidak melakukan counter dengan cara menghalangi siapapun yang ingin bicara di dunia maya. Sepanjang pemerintah baik nggak ada salah," paparnya.