Jokowi: Jika Saja Gus Dur Masih Hidup, Maka...

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Sabtu, 24 Desember 2016 | 06:35 WIB
Jokowi: Jika Saja Gus Dur Masih Hidup, Maka...
Ribuan orang menghadiri peringatan Haul Ketujuh Presiden Ke-4 Alm. Gus Dur dan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Ciganjur, Jakarta, Jum'at (23/12/2016) [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo menyatakan dirinya percaya jika saja mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur masih hidup, maka dipastikan tidak akan rela konstitusi diremehkan.

"Saya percaya Gus Dur gemes, geregetan, sekelompok orang meremehkan konstitusi, mengabaikan konstitusi yang mengabaikan kemajemukan kita," kata Jokowi.

Hal itu disampaikannya saat menghadiri Haul ke-7 Gus Dur dan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Ciganjur, Jakarta, Jumat (23/12/2016) malam.

Jokowi juga percaya Gus Dur tak akan suka jika ada sekelompok orang yang memaksakan kehendak dengan aksi kekerasan, termasuk radikalisme dan terorisme, yang akhir-akhir ini marak terjadi.

Baca Juga: Banding Vardy Ditolak, Manajer Leicester Ini 'Galau'

"Terutama yang ada di media sosial maupun di dunia nyata. Kita sudah lupa atau lalai, atau tidak mengerti. Tidak bisa membedakan mana yang kritik, mana yang menghina. Mana yang kritik, mana yang menjelekkan. Mana yang kritik, mana yang menghasut," katanya.

Termasuk, lanjut Jokowi, sulitnya bagi publik untuk membedakan antara kritik dengan hujatan, ujaran kebencian, bahkan makar.

Jika hal itu diteruskan, kata Jokowi, maka energi akan lebih banyak habis untuk hal-hal yang tidak perlu sehingga strategi besar negara justru dilupakan untuk menyejahterakan masyarakat, membangun ekonomi, industri, dan membuka lapangan pekerjaan.

"Kalau almarhum Gus Dur masih hidup, ada yang memberi tahu kita. Kita ini masih kayak anak TK. Pasti digitukan oleh Gus Dur," katanya.

Jokowi menegaskan, seharusnya masyarakat di tanah air bersyukur ketika banyak negara lain goyah mencari pedoman hidup, Indonesia masih mempunyai Pancasila.

Baca Juga: Honor Pelatih Asing Pelatnas Tertunggak, Kemenpora Turun Tangan

"Seharusnya kita bangun lebih cepat, bergerak bergotong royong lebih cepat sehingga menang persaingan bangsa, berdaulat, mandiri, dan berkepribadian," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI