Suara.com - Operasi Lilin di seluruh Indonesia untuk pengamanan perayaan Natal dan malam tahun baru 2017 akan didukung 150 ribu aparat keamanan dari TNI, Polri, Satpol PP, dan organisasi kemasyarakatan. Operasi akan dimulai 23 Desember dan berakhir pada 1 Januari 2017.
"Selama 10 hari, pusat perhatian aparatur, khususnya Polri, TNI, dan elemen masyarakat adalah kegiatan selama Natal tahun baru agar berlangsung baik," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul, hari ini.
Martinus mengatakan sebelum Operasi Lilin dimulai seluruh aparat keamanan dan elemen masyarakat yang akan membantu aparat akan apel bersama di daerah masing-masing.
Martinus menjelaskan fokus pengamanan bukan hanya di rumah ibadah, tetapi juga tempat-tempat wisata.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan telah berkoordinasi dengan Polri dan TNI terkait persiapan aparat gabungan yang akan dilibatkan dalam Operasi Lilin.
"Saya sudah minta laporan dari pihak Polri dan sudah merancang suatu operasi lilin yang cukup komprehensif yang cukup dapat kita percaya mengamankan segala aktivitas dalam perayaan Natal dan tahun baru," ujar Wiranto di kantor Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2016).
Polisi telah mengendus adanya rencana kelompok teroris membuat kekacauan di akhir tahun.
Sebelum mereka menjalankan aksi, Densus 88 Anti Teror Polri telah lebih dulu bertindak. Setelah meringkus terduga teroris di Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Sabtu (10/12/2016), Densus kembali melumpuhkan tujuh terduga teroris di Tangerang Selatan, Banten, hari ini. Tiga terduga teroris ditembak mati karena melawan petugas, sedangkan tiga orang lainnya dapat diamankan.
Dari kedua lokasi, Densus menemukan barang bukti alat peledak.