Ketua Umum Forum Komunikasi Ulama Sholeh Marzuki atau Gus Sholeh bercerita tentang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ketika menjadi Bupati Belitung Timur. Ahok pernah menyumbangkan tanah kepada Gus Sholeh untuk pembangunan sebuah pesantren.
"Ini perlu saya klarifikasi. Saya nggak bohong dan benar-benar diberi tanah oleh Ahok. Tapi, saya tidak ada uang dan tak ada waktu untuk mengurus tanah tersebut, maka saya alihkan kepada kyai setempat," tutur Sholeh di acara diskusi yang diselenggarakan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, bertema Dialog Kebangsaan dengan tema Menjaga Keutuhan NKRI dengan Menjadikan Hukum Sebagai Panglima Tertinggi di Indonesia, Senin (19/12/2016).
Pernyataan Gus Sholeh sekaligus untuk menanggapi informasi miring yang viral di media sosial yang menyebut tidak pernah ada pesantren yang dibangun dari tanah pemberian Ahok di Belitung Timur.
Informasi miring muncul tak lama setelah Gus Sholeh hadir di posko kampanye Ahok-Djarot Saiful Hidayat, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, pada Jumat (9/12/2016). Ketika itu, Ahok bercerita bahwa Ahok pernah memberikan tanah seluas 20 hektar kepada Gus Sholeh untuk pembangunan pesantren.
"Yang disampaikan Ahok itu suatu bentuk nostalgia di Belitung Timur, saat ada keinginan teman-teman kyai untuk membangun pesantren di Belitung Timur. Di situ Ahok cerita sedikit dan saya sampaikan berkat perjuangan kami bersama Ahok bisa menang dan jadi Bupati Belitung Timur," kata Gus Sholeh.
Gus Sholeh menceritakan situasi politik di pilkada Belitung Timur ketika itu mirip-mirip dengan yang terjadi di Jakarta saat ini. Ahok yang maju menjadi calon bupati mendapat serangan kampanye negatif dari lawan politik.
"Alhamdulillah, karena ada Gus Dur (ketika itu), kerja kami lebih mudah. Dan didukung oleh Gus Dur," tutur Gus Sholeh.
Setelah Ahok memenangkan pilkada, kata Gus Sholeh, dia merealisasikan janji untuk membangun pesantren.
"Saat itu dihadiri camat dan lurah setempat, mereka disuruh layani saya untuk cari lahan untuk dibangun pesantren dan disuruh mengurus surat menyuratnya dan alhamdulillah, saya diberikan 20 hektar," kata dia.
"Ini perlu saya klarifikasi. Saya nggak bohong dan benar-benar diberi tanah oleh Ahok. Tapi, saya tidak ada uang dan tak ada waktu untuk mengurus tanah tersebut, maka saya alihkan kepada kyai setempat," tutur Sholeh di acara diskusi yang diselenggarakan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, bertema Dialog Kebangsaan dengan tema Menjaga Keutuhan NKRI dengan Menjadikan Hukum Sebagai Panglima Tertinggi di Indonesia, Senin (19/12/2016).
Pernyataan Gus Sholeh sekaligus untuk menanggapi informasi miring yang viral di media sosial yang menyebut tidak pernah ada pesantren yang dibangun dari tanah pemberian Ahok di Belitung Timur.
Informasi miring muncul tak lama setelah Gus Sholeh hadir di posko kampanye Ahok-Djarot Saiful Hidayat, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, pada Jumat (9/12/2016). Ketika itu, Ahok bercerita bahwa Ahok pernah memberikan tanah seluas 20 hektar kepada Gus Sholeh untuk pembangunan pesantren.
"Yang disampaikan Ahok itu suatu bentuk nostalgia di Belitung Timur, saat ada keinginan teman-teman kyai untuk membangun pesantren di Belitung Timur. Di situ Ahok cerita sedikit dan saya sampaikan berkat perjuangan kami bersama Ahok bisa menang dan jadi Bupati Belitung Timur," kata Gus Sholeh.
Gus Sholeh menceritakan situasi politik di pilkada Belitung Timur ketika itu mirip-mirip dengan yang terjadi di Jakarta saat ini. Ahok yang maju menjadi calon bupati mendapat serangan kampanye negatif dari lawan politik.
"Alhamdulillah, karena ada Gus Dur (ketika itu), kerja kami lebih mudah. Dan didukung oleh Gus Dur," tutur Gus Sholeh.
Setelah Ahok memenangkan pilkada, kata Gus Sholeh, dia merealisasikan janji untuk membangun pesantren.
"Saat itu dihadiri camat dan lurah setempat, mereka disuruh layani saya untuk cari lahan untuk dibangun pesantren dan disuruh mengurus surat menyuratnya dan alhamdulillah, saya diberikan 20 hektar," kata dia.