Keluarga artis Haque beda pilihan politik di pilkada Jakarta periode 2017. Soraya Haque mendukung pasangan nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat. Sedangkan Marissa Haque menjadi tim sukses pasangan calon nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.
"Setiap individu akan berkembang sesuai dengan pendidikan yang ia miliki. Pasti akan berbeda, tidak akan sama satu. Tidak apa-apa," kata Soraya di posko kampanye Ahok-Djarot, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (19/12/2016).
Walaupun beda pilihan politik, kata Soraya, keluarga Haque tetap bersatu.
"Setiap orang bebas melakukan apapun sesuai dengan hak politiknya," kata dia.
Dari sisi latar belakang keilmuan, Soraya dan Marissa juga berbeda. Soraya memiliki latar belakang hukum. Sedangkan Marissa memiliki latar belakang politik.
"Saya dari ranah pendidikan yang berbeda (dengan Marrisa), bukan dari politik. Jadi saya mendukung Ahok-Djarot dengan cara seperti ini," Soraya menambahkan.
Soraya mengatakan Jakarta membutuhkan pemimpin yang mampu membuat terobosan-terobosan kebijakan. Ahok dan Djarot, menurut dia, sudah menunjukkan kebijakan yang dirasakan masyarakat pada pemerintahan periode pertama.
"Jakarta itu perlu berbagai terobosan, pemimpin yang bisa melakukan terobosan. Sebelumnya hanya terjebak di wacana tidak ada implementasi," kata Soraya.
"Setiap individu akan berkembang sesuai dengan pendidikan yang ia miliki. Pasti akan berbeda, tidak akan sama satu. Tidak apa-apa," kata Soraya di posko kampanye Ahok-Djarot, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (19/12/2016).
Walaupun beda pilihan politik, kata Soraya, keluarga Haque tetap bersatu.
"Setiap orang bebas melakukan apapun sesuai dengan hak politiknya," kata dia.
Dari sisi latar belakang keilmuan, Soraya dan Marissa juga berbeda. Soraya memiliki latar belakang hukum. Sedangkan Marissa memiliki latar belakang politik.
"Saya dari ranah pendidikan yang berbeda (dengan Marrisa), bukan dari politik. Jadi saya mendukung Ahok-Djarot dengan cara seperti ini," Soraya menambahkan.
Soraya mengatakan Jakarta membutuhkan pemimpin yang mampu membuat terobosan-terobosan kebijakan. Ahok dan Djarot, menurut dia, sudah menunjukkan kebijakan yang dirasakan masyarakat pada pemerintahan periode pertama.
"Jakarta itu perlu berbagai terobosan, pemimpin yang bisa melakukan terobosan. Sebelumnya hanya terjebak di wacana tidak ada implementasi," kata Soraya.