Suara.com - Sebuah salon rambut dan kecantikan di Essex, Inggris, terpaksa harus mengubah nama tempat usaha mereka setelah mendapat ancaman dari kelompok militan ekstrem ISIS.
Kejadian ini terjadi pada musim panas lalu. Ancaman tersebut dilancarkan pihak militan setelah mengetahui jika salon rambut dan kecantikan tersebut menggunakan nama ISIS juga.
Pemilik usaha tersebut, Karen Lawrence, menjelaskan pihaknya telah menggunakan nama ISIS sejak tahun 2000. Dia mengungkapkan nama itu diambil dari dewi dalam kepercayaan Mesir Kuno.
Lawrence bercerita, awalnya dia menghiraukan saran dari orang-orang sebelumnya yang memintanya mengganti nama tempat usahanya itu. Bahkan, sempat ada orang yang berpikir dia memang punya hubungan dengan kelompok militan ISIS.
Baca Juga: Cederanya Kambuh, Bek Barca Ini Dipastikan Absen di "El Clasico"
Dan Lawrence akhirnya dengan terpaksa mengubah nama tempat usahanya setelah mendapat sebuah surat elektronik (email) yang mengaku dari petinggi ISIS yang melancarkan ancaman karena telah menggunakan nama ISIS.
Kejadian itu membuatnya ketakutan dan melaporkan pada kepolisian. Dan pihak berwenang pun memintanya untuk menuruti perintah dari ancaman untuk mengubah nama tokonya itu yang kini telah berubah menjadi Studio No. 5.
"Kami sudah banyak menerima panggilan telepon dan komentar (untuk mengganti nama toko saya). Tapi, saya harus mengubah nama toko saya setelah mendapat email yang mengancam di musim panas lalu," kata Lawrence.
"Email tersebut mengaku dari seorang 'Petinggi ISIS', mengancam kami dan mengklaim kami telah mengambil nama mereka tanpa permisi," lanjut Lawrence.
"Saya langsung menelepon polisi, dan mereka melihat ancaman itu sangat serius, dan pada dasarnya mengatakan untuk mengubah nama tempat usaha saya sesegera mungkin atau akan terus diteror," pungkasnya. (Essex Live)
Baca Juga: Striker Pusamania Ini Tebar 'Teror' Jelang Lawan Barito