Suara.com - Ketika bertemu Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota Jakarta, siang tadi, Puteri Indonesia tahun 2015 Anindya Kusuma Putri mengaku tak ada pembicaraan politik. Dia juga mengatakan tidak ditawari menjadi juru bicara kampanye pasangan Ahok dan Djarot Saiful Hidayat di pilkada Jakarta periode 2017-2022.
"Nggak ada. Nggak ada sama sekali," ujar Anindya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (21/10/2016).
Walaupun tak ada pembicaraan tentang pilkada, Anindya mengaku sempat berdiskusi dengan tim pendukung Ahok dan Djarot.
Anindya mengapresiasi kinerja pemerintahan Ahok dan Djarot. Menurut dia Jakarta sekarang jauh lebih maju.
"Bagus, positif sampai sekarang (kinerjanya). Banyak kemajuan. Sempat ngobrol juga sama tim Pak Ahok, banyak inisiatif yang berjalan dengan bagus," katanya.
Sebelum hari ini, Anindya sudah pernah bertemu Ahok. Anindya mengatakan setiap bertemu Ahok, selalu mendapat masukan. Masukannya agar anak-anak muda melek politik. Ahok, katanya, tidak ingin generasi muda hanya bisa memberi saran.
"Ketika aku jadi putri Indonesia, ke sini (Balai Kota) Pak Ahok ngomong gitu. Ayo dong kalian putri Indonesia masuk politik biar kalian bisa bergerak nggak cuma menyampaikan ide-ide aja. Kalian bisa implementasi lewat politik," kata dia.
"(Saat itu saya bilang) oke pak. Tapi nggak sekarang. Aku belum tertarik," kata Anindya.